Sidoarjo (ANTARA News) - Gas liar di sekitar kawasan penambangan PT Lapindo Brantas di Desa Siring, Sidoarjo menyembur dan mengeluarkan bau menyengat, sehingga membuat warga sekitar panik. Informasi yang dihimpun ANTARA, Senin, menyebutkan, semburan gas liar ini juga membuat jalur tol Gempol-Surabaya (pp), tepatnya di km 28 terganggu, karena bau menyengat. Bahkan, menurut Kepala patroli jalan tol Iptu Hery Sucahyo, jika semburan gas itu tidak bisa diatasi, jalur tol Gempol-Surabaya (PP) terpaksa akan ditutup karena membahayakan pengguna jalan tol. Saat ini, puluhan petugas dari PT Lapindo dibantu aparat keamanan dari Polsek Porong/Polres Sidoarjo, Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo berusaha mengatasi semburan gas liar itu. Namun, hingga kini belum bisa teratasi dan PT Lapindo membentuk tim khusus untuk mengatasi itu. "Kami sudah membentuk tim khusus untuk mengatasi ini, termasuk menentukan apakah gas ini beracun apa tidak," ucap External Relation & Security PT Lapindo Budi Susanto di lokasi kejadian. Menurut petugas penyaluran gas Pertamina di Porong, Elvis, gas yang menyembur itu kemungkinan H2F yang mengandung racun. Pantauan ANTARA di lapangan menyebutkan, gas liar itu muncul dari tanah yang retak. Di lokasi tampak ada setumpuk pasir dan air yang mendidih, kemudian mengeluarkan asap yang berbau menyengat. Akibatnya, membuat warga sekitar lokasi kejadian panik dan saat ini sejumlah warga, terutama anak-anak kecil dan orang tua dievakuasi. Menurut sejumlah warga, semburan gas liar itu sebenarnya sudah mulai muncul, Minggu (28/5), tetapi makin membesar, Senin (29/5). Karena dikuatirkan membahayakan, murid SDN Siring I dan II terpaksa diliburkan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006