Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Dave Laksono berharap solidaritas masyarakat di seluruh dunia, untuk melawan berbagai upaya penindasan.

“Solidaritas masyarakat di seluruh dunia yang terus tumbuh untuk melawan penindasan,” katanya di Jakarta, Jumat.

Penegasan itu disampaikan Dave secara daring, dalam acara "Forum Perjuangan melawan Neokolonialisme", yang diinisiasi Partai Rusia Bersatu (United Russia), pimpinan Dimitry Medvedev, mantan Presiden Rusia yang menjabat periode 2008-2012.

Dia menjelaskan berbagai penjuru dunia, masih banyak penderitaan kaum tertindas, mulai dari kaum tani, buruh, nelayan dan kaum miskin kota.

Penderitaan ini jauh melampaui batas negara, lintas agama, lintas suku, ras, dan batas geografis. Perang, ketimpangan, kelaparan, pendidikan rendah, pengangguran, kerusakan lingkungan dan kemiskinan adalah bukti nyata penjajahan yang terjadi hampir di seluruh penjuru dunia, mulai dari Asia, Amerika Latin hingga Afrika.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Golkar itu menyatakan Bangsa Indonesia adalah bangsa yang telah lama menderita oleh penjajahan, mulai dari zaman Portugis, Inggris, Belanda hingga Jepang.

Bahkan setelah kemerdekaan kata dia, neo-kolonialisme-imperialisme masih menggedor pintu kemerdekaan Indonesia dan berusaha meruntuhkan pilar-pilar jembatan emas kemerdekaan.

Menurutnya, perlunya mempererat kerjasama terutama antar bangsa yang tertindas khususnya dalam memperhatikan aspek peningkatan kualitas sumber daya manusia, hubungan kemanusiaan yang lebih luas untuk bersama-sama memerangi kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan.

“Ketiga hal tersebut merupakan musuh kita bersama yang nyata dalam membangun bangsa, ekonomi dunia, dan peradaban manusia yang lebih baik sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Hanya dengan solidaritas rakyat yang kuat, neokolonialisme-imperialisme dapat segera ditumbangkan,” katanya menegaskan.

Baca juga: Kemendikbud distribusikan 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu
Baca juga: DPR ingatkan perusahaan tambang harus libatkan pengamanan Ditpamobvit
Baca juga: Komisi III DPR dukung penegakan hukum tewasnya tiga TKA di Kotabaru

Pewarta: Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023