"Sistem sewa perkantoran dan tempat latihan sangat memberatkan Persani karena alokasi dana untuk kami kurang. Kami tidak mampu bila harus terus menyewa seperti sekarang. Bahkan kami sampai harus berselisih dengan pengelola gedung," kata Ketua Umum PB Persani Waluyo di Jakarta, Senin.
Dia mengharapkan Kemenpora atau KONI bisa menyediakan tempat latihan atau minimal menganggarkan uang sewa untuk gedung latihan.
"Bagaimana bisa memiliki prestasi membanggakan kalau tempat latihan saja bermasalah," kata dia.
Keinginan Persani tersebut bukan tanpa alasan karena dengan kemudahan sewa atau kepemilikan tempat latihan akan membuat Persani fokus membina pemain dan pembibitan atlet muda.
Bantuan dari pemerintah yang diberikan kepada induk organisasi senam tersebut baru berupa dana untuk terjun dalam beberapa kompetisi. Belum sampai pada perbaikan dan penambahan fasilitas senam yang sangat berguna untuk pembibitan atlet muda.
Persani berkeyakinan apabila ingin meraih prestasi jangka panjang yang baik dikancah internasional sebaiknya pemerintah mulai memperhatikan tempat latihan.
Hanya terdapat dua lokasi latihan yang memang dikhususkan untuk para pesenam, yaitu di kawasan Gelora Bung Karno dan Raden Inten yang bukan milik Persani.
Terdapat satu lagi kendala peningkatan prestasi senam Indonesia yaitu kesulitan Persani mencari pesenam berbakat usia muda.
"Atlet senam tidak bisa didapatkan dengan mudah karena atlet hanya bisa didapatkan dari mereka yang memulai latihan senam sejak kecil," kata Waluyo.
"Senam harus dimulai sejak dini paling tidak saat berumur lima tahun. Atlet tidak bisa didapatkan dengan spontan begitu remaja langsung ikut serta pemusatan latihan. Atlet tidak bisa dibentuk dengan ideal meski calon atlet berusia dewasa berlatih senam selama satu sampai dua tahun."
"Pembibitan atlet senam berbeda dengan atlet dari cabang olahraga lain. Dia harus dibina sejak kecil karena jika sudah dewasa pembentukan tubuh pesenam seperti kelenturan tubuh sangat sulit dilakukan, belum lagi butuh waktu lama untuk melatih gerakan alami mereka," katanya.
(A061)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012