Sebanyak 290 unit dikuasai tiga negara besar yakni China, India dan Korsel

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), As Natio Lasman, menyatakan akan semakin banyak negara yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) karena makin menipisnya ketersediaan sumber energi fosil.

"Diperkirakan pada 2030, terdapat penambahan PLTN sebanyak 420 unit di dunia," ujar Lsman di Jakarta, Senin.

Sebagian besar unit PLTN tersebut ada di Asia. Hal itu dilihat dari dokumen resmi yang sudah diajukan beberapa negara seperti Thailand, India, Korea Selatan dan China.

"Sebanyak 290 unit dikuasai tiga negara besar yakni China, India dan Korsel."

Dia melihat ke depan, persaingan yang terjadi pada masa yang akan datang adalah persaingan energi. Seperti yang dilakukan oleh investor Jepang yang ingin menanamkan modal di Tanah Air, maka pertanyaan pertama adalah mengenai ketersediaan listrik.

Listrik yang dihasilkan dari tenaga nuklir, jelas Lasman, lebih murah karena hanya dengan 1 gram bisa menghasilkan listrik sebanyak 1 Megawatt atau setara dengan tiga ton penggunaan batubara.

Disinggung mengenai rencana pembangunan PLTN di Bangka Belitung, ia mengatakan hingga kini belum ada dokumen yang diajukan pihak instansi terkait. "Belum ada sama sekali," jelasnya.

Tenaga ahli Indonesia, lanjut Lasman, sudah mampu mengelola dan mengawasi PLTN tersebut.Bahkan beberapa ahli nuklir Indonesia saat ini bekerja sebagai inspektur di Badan Tenaga Atom PBB (IAEA).

(I025)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012