"Bahkan selama agresi masih berlangsung, Ukraina tetap menjadi salah satu penghasil pertanian utama dunia, sehingga Ukraina tetap mengekspor biji-bijian. Jadi, Ukraina tetap menjadi salah satu dari lima besar," kata Vasyl saat konferensi pers secara daring pada Jumat.
Selain ekspor biji-biji, kata dubes, Ukraina juga masih mengekspor produk makanan lainnya untuk menjamin ketahanan pangan untuk memastikan pasokan makanan ke negara-negara yang benar-benar membutuhkan, termasuk empat negara di Afrika yang berada di ambang kelaparan.
Menurut Vasyl, ada produk makanan yang menjadi penyedia atau ketahanan pangan dunia karena posisi utama Ukraina.
Dubes juga mengatakan bahwa Black Sea Grain initiative (Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam) diperpanjang selama 120 hari setelah berakhir pada 18 Maret.
Black Sea Grain initiative merupakan kesepakatan antara Ukraina, Turki, Rusia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ditandatangani di Istanbul pada Juli 2022.
Kesepakatan itu bertujuan untuk memungkinkan dimulainya kembali ekspor biji-bijian, produk makanan, dan pupuk --termasuk amonia-- dari Ukraina melalui koridor kemanusiaan maritim yang aman.
Dia mengatakan bahwa meski di bawah risiko ancaman dari Rusia, Ukraina akan terus mengekspor produk pertanian melalui pelabuhan laut dalam terutama di Odessa.
"Kami meminta dukungan dari komunitas dunia untuk memperluas kemampuan Ukraina mengekspor biji-bijian," katanya.
Baca juga: Ukraina minta ekspor biji-bijian diperpanjang tanpa batas waktu
Baca juga: Presiden Turki umumkan perpanjangan kesepakatan ekspor biji-bijian
Bunker Perang Dingin yang jadi penyelamat warga Ukraina
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023