dipengaruhi oleh terus melemahnya index USD, yang disebabkan oleh kemungkinan ekonomi AS yang akan melambat karena dampak kenaikan suku bunga yang sangat agresif dan terjadinya ketidakstabilan di sektor perbankan

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Jumat, meningkat ditopang pelemahan indeks dolar AS (DXY).

Rupiah pada Jumat ditutup menguat 51 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.996 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.047 per dolar AS.

"Hal ini dipengaruhi oleh terus melemahnya index USD, yang disebabkan oleh kemungkinan ekonomi AS yang akan melambat karena dampak kenaikan suku bunga yang sangat agresif dan terjadinya ketidakstabilan di sektor perbankan," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Rully mengatakan indeks dolar AS (DXY) berada di sekitar 102,2. Indeks dolar AS adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Investor juga menunggu data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Februari yang akan dirilis Jumat setelah angka Januari menunjukkan percepatan tajam dalam belanja konsumen.

Tiga pejabat bank sentral AS atau Federal Reserve tetap membuka pintu pada Kamis (30/3/2023) untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut yang ditujukan guna menurunkan inflasi, dengan dua mencatat masalah sektor perbankan dapat menghasilkan cukup hambatan pada perekonomian.

Pedagang berjangka dana Fed sekarang memperkirakan peluang 55 persen untuk kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Fed 2-3 Mei.

Data sebelumnya pada Kamis (30/3/2023) menunjukkan klaim pengangguran AS minggu lalu naik lebih dari yang diharapkan dari minggu sebelumnya, menunjukkan pasar tenaga kerja yang mendingin.

Secara terpisah, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal keempat 2022 sedikit lebih rendah pada 2,6 persen dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 2,7 persen, keduanya mendukung kasus kebijakan Fed yang lebih lunak.

Sementara dari dalam negeri, pasar masih menunggu data inflasi yang akan dipublikasikan pada pekan depan. Rully menuturkan ekspektasi pasar bahwa inflasi mungkin masih akan tinggi secara bulanan, karena ada efek kenaikan harga bahan makanan seperti beras.

"Tapi kalau secara year on year (inflasi) akan lebih rendah, karena faktor high base di bulan Februari 2022," ujarnya.

Rupiah pada pagi hari dibuka naik ke posisi Rp14.984 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.950 per dolar AS hingga Rp14.997 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat meningkat ke posisi Rp14.977 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.062 per dolar AS.


Baca juga: Rupiah Kamis turun jadi Rp15.074 per dolar AS
Baca juga: Rupiah Senin tergelincir menjadi Rp15.362 per dolar AS
Baca juga: Rupiah meningkat di tengah pasar tunggu data tenaga kerja AS

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023