... tetapi semua tindakan ke arah itu harus dilakukan dalam bingkai resolusi Dewan Keamanan PBB... "Moskow (ANTARA News) - China khawatir atas rencana Korea Utara meluncurkan roket pembawa versi kedua satelit Kwangmyongsong-3 pada pertengahan bulan ini. Padahal China menjalin aliansi strategis dengan Korea Utara sebagai sesama negara komunis di Asia.
Kantor Berita Xinhua mengutip pernyataan Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Qin Gang, Korea Utara memiliki hak mengembangkan program ruang angkasa nasional yang damai, tetapi semua tindakan ke arah itu harus dilakukan dalam bingkai resolusi Dewan Keamanan PBB.
Diplomat itu juga mengatakan ia berharap semua pihak dapat bertindak dengan cara lebih kondusif bagi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan dapat melaksanakan ketenangan untuk menghindari eskalasi situasi lebih lanjut.
Kantor Berita Korea Utara, KCNA, sebelumnya melaporkan, versi kedua satelit Kwangmyongsong-3 akan diluncurkan roket Unha-3 dari Pusat Ruang Angkasa Sohae, antara 10-22 Desember.
Amerika Serikat menyebut rencana Korea Utara meluncurkan roket itu provokatif.
Diplomat itu juga mengatakan ia berharap semua pihak dapat bertindak dengan cara lebih kondusif bagi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan dapat melaksanakan ketenangan untuk menghindari eskalasi situasi lebih lanjut.
Kantor Berita Korea Utara, KCNA, sebelumnya melaporkan, versi kedua satelit Kwangmyongsong-3 akan diluncurkan roket Unha-3 dari Pusat Ruang Angkasa Sohae, antara 10-22 Desember.
Amerika Serikat menyebut rencana Korea Utara meluncurkan roket itu provokatif.
Setelah peluncuran 13 April atas roket Unha-3 gagal, yang Korea Utara katakan akan menempatkan satelitnya ke orbit, Washington menangguhkan bantuan pangan kepada Korea Utara.
Pyongyang mengabaikan seruan-seruan untuk membatalkan peluncuran, dimana Amerika Serikat mengklaim sebagai kedok uji coba rudal balistiknya yang dilarang berdasarkan resolusi PBB.
(H-AK)
Pyongyang mengabaikan seruan-seruan untuk membatalkan peluncuran, dimana Amerika Serikat mengklaim sebagai kedok uji coba rudal balistiknya yang dilarang berdasarkan resolusi PBB.
(H-AK)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012