Beirut (ANTARA News) - Dewan Tinggi Pengungsi PBB mengatakan di dalam laporan paling akhirnya jumlah pengungsi Suriah di Lebanon telah mencapai 135.122 orang, naik 90.030 sejak akhir Juli.
Menurut laporan tersebut, pengungsi yang terdaftar menerima bantuan melalui lembaga itu dan kerja sama pemerintah Lebanon dengan berbagai lembaga bantuan non-pemerintah.
Jumlah pengungsi yang terdaftar, katanya, ialah 102.369, sementara ada 32.623 pengungsi lagi yang sedang menunggu untuk didaftar dan menghubungi lembaga tersebut, lapor Xinhua.
Sebanyak 1.300 pengungsi didaftar setiap hari dan pada November saja lebih dari 25.000 pengungsi telah didaftar, kata laporan itu.
Pada Kamis (29/11), pejabat Departemen Luar Negeri AS yang sedang berkunjung, menyambut baik upaya pemerintah Lebanon untuk memenuhi kebutuhan pengungsi Suriah dan mendorongnya agar terus menangani keprihatinan kemanusiaan yang meningkat di Lebanon.
Kedutaan Besar AS di Beirut mengatakan di dalam satu pernyataan Asisten Menteri Luar Negeri AS Urusan Penduduk, Pengungsi dan Migrasi Anne Richard mengunjungi Lebanon sebagai bagian dari perjalanan regional guna membahas masalah pengungsi dan situasi kemanusiaan di Lebanon.
Richard menggaris-bawahi penghargaan pemerintah AS buat komitmen Lebanon untuk memenuhi kewajiban internasionalnya, termasuk menghormati hak asasi manusia dan melindungi pengungsi di Lebanon.
Pada Rabu (28/11), Perdana Menteri Lebanon Najib Miqati kembali menyampaikan komitmen pemerintah Lebanon untuk membantu orang Suriah yang mengungsi dan berpegang pada kebijakan tidak mencampuri dalam krisis Suriah, demikian laporan National News Agency (NNA).
Ia menambahkan, "Tapi kami berikrar akan melanjutkan kewajiban kemanusiaan bagi warganegara Suriah yang mengungsi. Namun, negara Lebanon tak memiliki kemampuan untuk terus membantu mereka tanpa campur tangan organisasi terkait internasional."
Miqati mengatakan pemerintah "selanjutnya akan menyerukan pertemuan organisasi kemanusiaan internasional dengan pandangan mewujudkan visi bersama mengenai berkas ini". (C003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012