Washington (ANTARA) - Dewan eksekutif Grup Bank Dunia mengatakan pada Kamis (30/3/2023) bahwa mereka hanya akan mempertimbangkan satu calon, mantan kepala ekesekutif Mastercard yang didukung AS, Ajay Banga, untuk menjadi presiden pemberi pinjaman pembangunan berikutnya, karena tidak ada kandidat lain yang dinominasikan.
Dewan bank mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan melakukan wawancara formal dengan Banga di Washington dan mengharapkan untuk menyelesaikan proses seleksi "pada waktunya."
Sebelumnya pada pekan pertama Maret, Rusia dilaporkan sedang berkonsultasi dengan sekutunya untuk menantang calon AS untuk memimpin Bank Dunia. Perwakilan utama Moskow di bank mengatakan ini akan menjadi sebuah langkah yang dapat mempersulit apa yang diharapkan menjadi proses suksesi yang mulus.
Rusia tetap menjadi anggota pemungutan suara Bank Dunia, meskipun bank menghentikan semua program di Rusia dan Belarusia Maret lalu, mengutip apa yang disebutnya "permusuhan terhadap rakyat Ukraina" setelah invasi Rusia.
Roman Marshavin, Direktur Eksekutif Bank Dunia yang mewakili Rusia dan Suriah, mengatakan bahwa "pendaftaran calon potensial dan konsultasi masih berlangsung," tetapi tidak memberikan rincian. Dia mengatakan keputusan akan dibuat di Moskow.
Rencana Rusia pertama kali dilaporkan oleh kantor berita TASS milik negara Rusia. Departemen Keuangan AS menolak mengomentari kemungkinan tantangan Rusia. Namun hingga penutupan pendaftaran penerimaan nominasi pada 29 Maret tidak ada calon dari negara lain.
Baca juga: Menkeu AS tolak penambahan modal Bank Dunia
Baca juga: Pilihan AS untuk pimpin Bank Dunia, Ajay Banga raih banyak dukungan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023