Jakarta (ANTARA News) - Media-media Malaysia menyambut kemenangan tim nasional mereka yang menaklukkan Indonesia 2-0 pada fase grup Piala AFF 2012 Sabtu malam.
Situs berita Malaysia, Utusan, menyebut kemenangan ini serupa dengan kejadian dua tahun lalu saat Malaysia menggondol gelar Piala AFF.
"Skrip yang terjadi dua tahun lalu nampaknya seakan-akan berulang selepas bermula dengan kekalahan tetapi bangun pada baki dua perlawanan kumpulan, sebagaimana karakternya seekor Harimau, Malaysia kini dilihat semakin rakus mencakar mangsa-mangsanya," tulis laman itu, Minggu, pada artikel berjudul "Garuda Rebah".
Namun, media Malaysia menyebut bahwa tekanan dari tim Garuda bukanlah sesuatu yang mudah dihadapi, terutama lewat Andik Vermansyah.
Kemenangan atas tim Garuda disebut "terpaksa dibayar dengan harga yang mahal" karena dua pemain Malaysia, Norshahrul dan Safee, harus menuai cedera.
Bila Andik dielu-elukan Indonesia, laman Utusan menyebut Wan Zack Haikal Wan Nor, bahkan Wan Zack disebut lebih hebat dari Andik karena berhasil membobol pertahanan Indonesia.
"Jika Garuda berbangga dengan Andik, Wan Zack Haikal Wan Nor sebenarnya nampak lebih hebat daripada pemain itu dengan banyak kali berjaya membocori kawalan pertahanan Indonesia."
Sebelumnya, Wan Zack Haikal mengatakan bahwa timnas Indonesia tidak segarang dulu.
"Pasukan Indonesia sekarang berbeza berbanding yang pernah kita jumpa sebelum ini. Namun, kita tetap perlu menghormat kekuatan lawan, tambahan mereka baru sahaja menang dengan Singapura dan semangat mereka tentu berlainan sekarang," seperti dikutip dari artikel "Wan Zack: Garuda Tidak Segagah Dulu" dari laman Utusan kemarin (01/12/2012)
(Pasukan Indonesia sekarang berbeda dibanding dulu. Namun, kita tetap perlu menghormati kekuatan lawan, apalagi mereka baru saja menang melawan Singapura dan tentu semangat mereka berbeda setelah menang).
Perihal tradisi persaingan Indonesia melawan Malaysia di dunia sepakbola juga dibahas oleh laman Berita Harian.
Pada artikel "Harimau Malaya Baham Garuda" (Harimau Malaya Menerkam Garuda) yang diunggah hari ini, mereka menulis, "Kemenangan itu bukan saja penting bagi memastikan misi mempertahan kejuaraan terus menyala, tetapi secara tidak langsung menyingkirkan seteru tradisi itu yang sekali lagi menjadi mangsa Harimau Malaya."
(Kemenangan itu bukan saja penting untuk memastikan kejuaraan terus berlangsung, tetapi secara tidak langsung menyingkirkan tradisi persaingan yang kembali dimenangi Harimau Malaya).
(nan)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012