Gagasan mengolah `pongge` menjadi camilan ringan ini berawal dari melimpahnya `pongge` saat musim durian. `Pongge` biasanya hanya dibuang, kemudian kami mencoba-coba mengolah menjadi camilan. Ternyata enak, renyah, dan gurih,"

Kulon Progo (ANTARA News) - Masyarakat Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menciptakan berbagai jenis makanan tradisional dan camilan dengan bahan baku lokal.

Ketua Kelompok Warung Steam Banjarharjo, Dwi Martuti Rahayu, di Kulon Progo, Minggu, mengatakan kelompoknya mengolah biji durian atau "pongge" menjadi makanan camilan.

"Gagasan mengolah `pongge` menjadi camilan ringan ini berawal dari melimpahnya `pongge` saat musim durian. `Pongge` biasanya hanya dibuang, kemudian kami mencoba-coba mengolah menjadi camilan. Ternyata enak, renyah, dan gurih," katanya.

Ia menjelaskan "pongge" yang menyimpan kandungan gizi yakni lemak, protein, dan karbohidrat itu diolah oleh kelompoknya menjadi makanan yang enak dan bergizi.

"Kami mengharapkan pemerintah memberikan penguatan modal kepada kelompok seperti peralatan mengolah `pongge`. Kami akan terus mengembangkan camilan `pongge` ini, karena memberdayakan remaja dan ibu rumah tangga di dusun kami," kata dia.

Ketua PKK Semawung, Rumiyati, mengatakan kelompoknya mengolah ubi ungu dan singkong atau ketela menjadi berbagai jenis makanan ringan seperti agar-agar, resoles, lapis legit, es ketela, dan selondok.

Ia mengatakan, produksi singkong dan ubi jalar di Kecamatan Kalibawang relatif banyak. Selama ini, singkong baru dimanfaatkan sebagai bahan baku selondok dan direbus.

"Kami beberapa bulan ini mencoba mengolah ubi ungu untuk agar-agar. Ternyata, setelah dititipkan di warung-warung banyak yang menggemari. Kami juga membuat kue lapis yang juga digemari," kata dia.

Seorang warga setempat, Sugihartati, mengolah kulit singkong atau jambal menjadi keripik jambal dengan aneka rasa.

Ide itu, katanya, berawal dari banyaknya pembuat selondok yang membuang jambal atau dijadikan pakan ternak.

"Setelah saya olah, rasanya cukup enak. Apalagi diberi rasa manis, asin, dan pedas semakin membuat keripik jambal sangat enak," kata dia.
(KR-STR/M029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012