Bangkok (ANTARA) - Bank sentral Thailand pada Rabu (29/3) memutuskan untuk menaikkan suku bunga kebijakan utamanya untuk pertemuan kelima berturut-turut sebesar 0,25 poin persentase guna mengurangi pertumbuhan inflasi sembari mendukung pertumbuhan ekonomi.
Komite kebijakan moneter Bank of Thailand (BOT) dengan suara bulat memilih untuk menaikkan suku bunga kebijakan dari 1,5 persen menjadi 1,75 persen, yang diberlakukan segera setelah keputusan itu diambil.
Langkah itu diambil setelah kenaikan suku bunga sebesar 0,25 poin persentase diumumkan dalam pertemuan komite kebijakan moneter pada 25 Januari 2023.
Kenaikan suku bunga pada Rabu tersebut, sejalan dengan ekspektasi pasar, telah membawa suku bunga kebijakan utama ke level tertingginya sejak pertengahan 2019.
Pemulihan ekonomi Thailand terus memperoleh daya tarik, didorong oleh pariwisata dan konsumsi swasta, sementara ekspor diperkirakan akan meningkat pada paruh kedua tahun ini, sebut BOT dalam pernyataan di situs webnya.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa normalisasi kebijakan yang bertahap dan terukur masih menjadi jalur yang tepat untuk kebijakan moneter menuju pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang, seraya menambahkan bahwa skala dan waktu normalisasi kebijakan akan disesuaikan jika diperlukan.
Bank sentral tersebut memperkirakan inflasi utama akan kembali ke kisaran target 1 persen hingga 3 persen pada pertengahan tahun ini, mengingat berkurangnya tekanan sisi penawaran.
Bank sentral Thailand itu memproyeksikan bahwa pertumbuhan inflasi utama akan turun menjadi 2,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2023 sebelum turun menjadi 2,4 persen pada 2024.
BOT memperkirakan bahwa ekonomi Thailand akan tumbuh 3,6 persen (yoy) pada 2023 dan 3,8 persen tahun depan, menurut pernyataan itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023