... Meksiko Tanpa PRI... "

Mexico City (ANTARA Nes) - Presiden baru Meksiko, Enrique Pena Nieto, Sabtu, berjanji mengurangi kemiskinan dan aksi kekerasan yang melanda negaranya setelah upacara pelantikannya, yang ditandai protes-protes di dalam dan di luar Kongres.

Pelantikannya membawa kembali Partai Revolusioner Institusional (PRI), yang memerintah Meksiko dengan tangan besi selama 71 tahun sampai partai itu kalah dalam pemilu pertama pada 2000, tetapi upacara pelantikan itu diawali kerusuhan.

Ribuan orang turun ke jalan-jalan meneriakkan "Meksiko Tanpa PRI", di tengah-tengah penjagaan ketat keamanan dan barikade besi yang tinggi di sekeliling kompleks Kongres.

Satu kelompok 500 pemrotes, banyak yang memakai topeng, melemparkan bom-bom Molotov dan benda-benda keras ke polisi yang menanginya dengan menyemprotkan gas air mata.

Bentrokan-bentrokan juga meletus dekat istana nasional yang bersejarah, dengan para pemrotes menjarah dan merusak toko-toko, hotel-hotel dan restoran-restoran, yang mengakibatkan 92 orang ditahan dan 76 orang cedera, kata pihak berwenang-wenang dan Palang Merah.

"Demokrasi harus memperkuat dirinya dan menjadi bagian dari budaya kita," katanya di istana nasional di hadapan para pejabat tinggi Meksiko dan asing, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Pemimpin baru Meksiko itu menggantikan Felipe Calderon, yang menjadi kepala negara itu sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua Amerika Latin tetapi dilanda perang narkoba yang menewaskan lebih dari 60.000 orang dalam enam tahun belakangan ini.

Pena Nieto, 46 tahun dan mantan gubernur negara bagian Meksiko, mengajukan rencana 13 pasal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan kelaparan, dan menumpas gelombang kejahatan yang termasuk baku tembak di jalan-jalan, pemancungan dan penculikan yang melanda banyak daerah negara yang berpenduduk 110 juta jiwa itu.

"Tugas pertama pemerintah saya adalah mewujudkan perdamaian di Meksiko," katanya. Mengusulkan satu program pencegahan kejahatan yang luas dan mereformasi hukum pidana di satu negara di mana hanya satu persen kejahatan diputuskan di pengadian.

"Kota-kota, desa-desa dan jalan-jalan harus menjadi daerah-daerah yang aman, di mana warga Meksiko dapat bepergian tanpa rasa khawatir kehilangan kebebasan mereka atau nyawa," katanya.

Sebelumnya, Pena Nieto dilantik di Kongrss, berikrar akan mempertahankan konstitusi sementara para pendukungnya meneriakkan "Meksiko, Meksiko".

Pesaingnya dalam pemilu tahun ini, Andres Lopez Obrador --yang berhaluan kiri-- menolak mengaku kalah, menuduh PRI membeli jutaan suara. Tetapi pengadilan pemilihan menolak klaimnya.

Enam tahun lalu, para anggota parlemen dari kelompok kiri mengambil alih podium parlemen dalam usaha menganggu acara pelantikan Calderon, Kini, wakil-wakil PRI siaga dalam usaha untuk mencegah kejadian serupa terulang,

"Hari ini adalah satu hari kebahagiaan, harapan dan inovasi," kata anggota parlemen Arturo Escobar dari Partai Hijau, sekutu PRI.

Calderon mengerahkan 50.000 tentara untuk menumpas kelompok-kelompok penjahat seperti kartel-kartel Sinaloa, Zetas dan Gulf.

(H-RN/C003)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012