"Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kerja sama dan kerja keras semua pemangku kepentingan di Dairi," kata Bupati Dairi Eddy Berutu di Sidikalang, Kamis.
Ia mengatakan, dari 8 aksi konvergensi, beberapa aksi yang sudah dilakukan di antaranya dengan membentuk tim koordinasi penurunan stunting (TPPS) Dairi tahun 2021, TPPS kecamatan dan desa, tim pendamping keluarga, kader pembangunan manusia dan pendamping PKH.
"Terdapat 10 kecamatan yang mengalami penurunan stunting. Kecamatan Siempat Nempu Hilir menjadi daerah yang tinggi angka stunting, yakni sebesar 25,98 persen. Kecamatan Sitinjo menjadi daerah yang terendah angka stunting yakni sebesar 5,55 persen," katanya.
Baca juga: Pemkab Simalungun bentuk ratusan tim tekan angka stunting
Baca juga: Pemprov Sumut targetkan angka stunting tinggal 12 persen di 2023
Menurut Bupati, berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting, diantaranya intervensi perangkat daerah di desa lokus stunting.
Selain itu, Dinas Kesehatan melakukan pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, edukasi pemberian tambahan asupan gizi pada balita gizi kurang.
Hal lainnya yang dilakukan, Dinas Pertanian melakukan pendampingan bagi kelompok masyarakat pekarangan pangan lestari (PPL) dalam peningkatan dan pemanfaatan pekarangan rumah di 26 desa lokus.
Pemkab Dairi sendiri memang telah berkomitmen untuk menurunkan jumlah stunting di Kabupaten Dairi yang dilakukan dari berbagai sisi. Para kepala desa juga ditugaskan menambah alokasi dana desa untuk percepatan penurunan stunting.*
Baca juga: Gubernur: Kedatangan Presiden jadi semangat baru Sumut tekan stunting
Baca juga: Tekan stunting Kemen PPPA genjot DRPPA bebas stunting di Sumut
Pewarta: Juraidi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023