Brasilia (ANTARA) - Mantan Presiden Brazil Jair Bolsonaro pada Kamis pulang ke tanah airnya setelah mengasingkan diri selama berbulan-bulan di Florida, Amerika Serikat, demi memimpin kubu oposisi sayap kanan terhadap Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.

Pihak keamanan setempat telah memperketat keamanan dan menutup lapangan utama di Brasilia untuk meredam potensi unjuk rasa saat ribuan pendukung Bolsonaro diperkirakan akan menyambutnya di bandara.

Sebelum menaiki pesawatnya di AS, Bolsonaro menyatakan siap memanfaatkan pengalamannya untuk membantu kampanye partai politiknya, Partai Liberal (PL), dalam pemilu daerah negara itu.

Ia menambahkan kekalahannya dalam pemilu presiden Oktober lalu merupakan masa lalu.

"Kami telah membuka halaman baru, dan sekarang kami akan bersiap untuk pemilu tahun depan," kata Bolsonaro kepada CNN Brasil.

Saat ini, Bolsonaro tengah menghadapi masalah hukum akibat serangannya terhadap sistem pemilihan umum Brazil dan dugaan keterlibatan dirinya mendorong pengunjuk rasa untuk menyerbu gedung-gedung pemerintah di Brasilia pada kerusuhan 8 Januari.

Bolsonaro, yang menyebut mantan presiden AS Donald Trump sebagai idola politiknya, sempat berpidato dalam sebuah konferensi politik konservatif CPAC di Washington awal bulan ini, di mana ia mengaku misinya memimpin Brazil "masih belum selesai".
Baca juga: Jair Bolsonaro akan kembali ke Brazil pada 30 Maret

Mantan presiden itu setelah sampai di ibu kota Brazil, akan dibawa ke markas Partai Liberal. Dukungan pemilih terhadap Bolsonaro adalah salah satu faktor yang menyebabkan Partai Liberal berhasil menjadi partai dengan jumlah kursi terbesar di parlemen negara itu.

Kembalinya Bolsonaro ke Brazil sangat ditunggu pemimpin PL Valdemar Costa Neto yang mengutarakan harapannya agar Bolsonaro dapat menjadi pemimpin oposisi terhadap pemerintahan Lula serta memimpin partainya menghadapi pemilu daerah tahun depan.

Costa Neto mengatakan Bolsonaro dapat semakin kehilangan modal politiknya apabila ia bertahan dalam pengasingannya di Florida dan mengharapkan pengaruh Bolsonaro akan mendorong kemenangan PL dalam pemilu daerah.

"Bolsonaro akan memimpin oposisi dan bepergian ke daerah-daerah Brazil untuk mengampanyekan nilai liberal partai dan membantu PL berkembang," kata Costa Neto kepada Reuters.
Baca juga: Lula ambil alih kepemimpinan Brazil, kecam Bolsonaro

Sementara itu, analis politik menyatakan tidak akan mudah bagi Bolsonaro untuk memimpin 58 juta penduduk Brazil yang memilihnya dalam pemilu yang lalu, karena beberapa pesaing sayap kanannya diuntungkan atas jabatan pemerintah yang mereka kuasai kini.

"Jika Bolsonaro gagal menunjukkan kalau ia layak memimpin, (pendukung) sayap kanan bisa jadi akan beralih ke pemimpin lain, seperti gubernur (negara bagian) Sao Paulo dan Minas Gerais," kata Andre Cesar dari Hold Legislative Advisors, sebuah konsultan kebijakan publik.

Analis Leonardo Barreto dari Vector Consultancy di Brasilia menyebut pamor Bolsonaro di antara partai-partai berhaluan kanan-tengah mulai goyah karena kerusuhan 8 Januari yang dilakukan pendukungnya dan penyelidikan berjalan terhadap dugaan usahanya merongrong demokrasi Brazil.

Reputasinya sebagai seorang pejuang antikorupsi juga ternoda oleh dugaan upaya membawa masuk hadiah dari Arab Saudi senilai 3,2 juta dolar AS (Rp49,1 miliar) untuk Bolsonaro yang disita pejabat bea cukai karena tidak memiliki deklarasi pabean.

Selain itu, Barreto menyebut Bolsonaro harus menyesuaikan rencananya dengan kepopuleran istrinya, Michelle, yang pamornya mulai naik sebagai sosok karismatik yang dapat menggaet suara kaum wanita untuk PL.

Michelle juga dapat menjadi alternatif bagi pendukungnya apabila kasus hukum yang menjerat Bolsonaro membuat penyelenggara pemilu melarangnya mencalonkan diri, lanjut Barreto.


Sumber: Reuters

Baca juga: Brazil selidiki hadiah perhiasan Rp49 miliar untuk mantan presiden

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023