Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia stabil setelah menyentuh level terendah sejak 21 Maret terhadap dolar pada awal perdagangan Kamis, setelah kehilangan dukungan dari periode pajak akhir bulan yang menguntungkan dan karena harga minyak mengancam akan turun lebih rendah lagi.

Pada pukul 07.21 GMT, rubel diperdagangkan tidak berubah terhadap dolar di 77,15, sebelumnya mencapai 77,31, angka terlemah dalam lebih dari seminggu. Rubel telah naik 0,1 persen untuk diperdagangkan pada 83,68 versus euro dan stabil terhadap yuan diperdagangkan pada 11,20.

Pajak akhir bulan, yang biasanya membuat eksportir mengubah pendapatan devisa menjadi rubel untuk membayar kewajiban lokal, jatuh tempo pada Selasa (28/3/2023).

Dengan berakhirnya periode pajak, kemungkinan rubel akan mencoba memperbarui level terendah 11 bulan di 77,7575, yang dicapai awal Maret, kata Veles Capital dalam sebuah catatan.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (29/3/2023) menunjukkan rekor pengangguran yang rendah dan upah riil yang sedikit lebih tinggi sebagai bukti pemulihan ekonomi secara bertahap, meskipun data menunjukkan bahwa permintaan konsumen dan hasil industri turun pada Februari.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,2 persen menjadi 78,4 dolar AS per barel, tetapi turun dari level tertinggi sesi sebelumnya mendekati 80 dolar AS.

Indeks saham Rusia lebih rendah. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.003,8 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,1 persen lebih rendah pada 2.458,9 poin.

Baca juga: Rupiah meningkat di tengah pasar tunggu data ekonomi AS
Baca juga: Dolar naik di Asia, investor alihkan fokus ke upaya Fed lawan inflasi
Baca juga: Yuan terpangkas 115 basis poin menjadi 6,8886 terhadap dolar AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023