"Saya selalu ingatkan, tidak perlu menjadi orang Jawa meski tinggal di Jawa."

Medan (ANTARA News) - Keberagaman etnis di Tanah Air harus bisa dipertahankan karena dapat menjadi modal sosial dan menambah warna dalam kehidupan masyarakat, kata Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat, Hamengku Buwono X.

"Keberadaan berbagai etnis itu dilindungi konstitusi," kata tokoh Reformasi 1998 itu dalam pelantikan Badan Pengurus Nasional Himpunan Batak Tionghoa Indonesia (Batin) di Medan, Sabtu.

Selain dilindungi, kata Sultan yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), keberadaan berbagai etnis di Tanah Air perlu diberikan hak dan ruang dalam memberikan kontribusi guna membesarkan bangsa.

Pihaknya diYogyakarta dan masyarakat Indonesia selalu menghormati keberagaman etnis yang ada, bahkan mendorongnya untuk menunjukkan kelebihan etnis masing-masing dengan cara yang baik.

Sultan pun mencontohkan keberadaan masyarakat dari berbagai etnis yang ada di Yogyakarta yang selalu bangga dengan kelebihan etnisnya maupun pendatang, dan daerah lain.

Tanpa harus merendahkan etnis lain, pencetus gagasan "Jogja Never Ending Asia" itu menilai, masyarakat dari berbagai etnis Yogyakarta selalu diimbau untuk menampilkan kelebihan masing-masing secara baik.

"Saya selalu ingatkan, tidak perlu menjadi orang Jawa meski tinggal di Jawa," katanya.

Ia mengemukakan, persatuan etnis melalui pembentukan organisasi, seperti Batin, juga dapat memberikan kontribusi bagi kebesaran dan pembangunan bangsa.

Untuk memaksimalkan kontribusi etnis dalam pembangunan bangsa, ia mengharapkan, organisasi yang dibetuk tersebut dapat meningkatkan berkoordinasi dengan unsur pemerintah.

Hal ini akan membuat organisasi etnis semakin sesuai dengan harapan masyarakat secara menyeluruh, demikian Sultan Hamengku Buwono X.
(T.I023/I014)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012