Tadi kalau dibilang menang gampang tidak juga, saya capek juga tetapi sepertinya dia lebih capek
Jakarta (ANTARA News) - Petenis putra nomor satu Indonesia, Christopher Rungkat, menatap final setelah menumbangkan petenis asal Australia, Dane Propoggia, dengan skor 6-4, 6-2 pada babak semifinal turnamen tenis internasional PGN di lapangan tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,  Sabtu.

Christo menang mulus meskipun pada awal set pertama sempat dikawal ketat. Kejar mengejar angka terus terjadi hingga game kedelapan.

Setelah kedudukan skor 4-4, Christo mencuri angka dari Dane sehingga unggul 5-4. Ia menutup kemenangan dengan memberikan pukulan yang dibalas terlalu melebar oleh Dane sehingga Christo unggul 6-4.

"Tadi kalau dibilang menang gampang tidak juga, saya capek juga tetapi sepertinya dia lebih capek," ujar Christo yang terhitung telah mengalahkan Dane tiga kali dalam pertemuan mereka.

Pada set kedua, Dane membalas dengan tidak membiarkan Christo mendapatkan satu pun poin. Christo berbalik menyerangnya dengan pukulan-pukulan ace sehingga ia menyamai kedudukan menjadi 1-1.

Selanjutnya Christo memegang permainan dengan terus unggul hingga 5-1.

Pada game kelima, Dane sempat mengejar poin Christo sehingga memaksanya untuk bermain deuce.  Namun hingga enam kali deuce, dia gagal memanfaatkan poin-poin kritis dan kembali menyerahkan satu angka kepada Christo saat pukulannya terlalu lebar.

Dane sempat bangkit pada game ketujuh dengan menambah satu angka. Tetapi pada game kedelapan penampilannya kembali mengendur. Christo pun menutup manis kemenangannya dengan pukulan ace tajam dan membukukan skor 6-2.

Christo menjadi tunggal putra satu-satunya yang menjadi harapan Indonesia pada turnamen berhadiah total 15.000 Dollar AS itu.

Pada babak final nanti, ia akan ditantang petenis asal Korea, Jeong Suk Young yang menyingkirkan unggulan pertama, Brydan Klein.

"Saya sudah dua kali melawan dia. Meskipun menang terus tetapi kans untuk final 50-50," kata petenis berusia 22 tahun itu.
(ANT)

Pewarta: Monalisa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2012