Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Kabalitbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Hary Budiarto mengatakan kepemimpinan digital menjadi hal yang penting agar masyarakat Indonesia mampu menjawab tantangan digitalisasi global.

"Digital leadership (kepimpinan digital) menjadi kemampuan yang dituntut untuk dimiliki para pimpinan masa kini. Mereka diajak untuk memiliki mindset (pola pikir) digital," kata Hary di Jakarta, Rabu (29/3) malam.

Pola pikir digital yang dimaksud ialah cara pandang seorang pemimpin untuk bisa memberikan solusi yang lebih efektif dengan memanfaatkan digitalisasi. Menurut Hary ada tiga langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kepemimpinan digital di Indonesia.

Baca juga: Kemenkominfo ungkap tiga tema di DLA untuk cetak pemimpin digital

Langkah pertama ialah menerapkan sikap adaptif, artinya para talenta di level pimpinan harus mau mengadopsi perkembangan digitalisasi dan teknologi yang tengah hangat. Misalnya pada tahun lalu ramai dibincangkan teknologi bernama metaverse, setidaknya para pimpinan bisa mempelajari dan mengenal lebih jauh potensi teknologi tersebut untuk bisnis atau pun bagi masyarakat.

Selanjutnya, untuk langkah kedua ialah memiliki sikap agile, tangkas, atau bisa melihat peluang-peluang baru lewat teknologi yang berkembang saat ini.

Lalu langkah ketiga ialah melakukan percepatan atau akselerasi, artinya pimpinan mendorong para pengikutnya untuk bisa juga mengadopsi teknologi tersebut. Dengan demikian para pengikutnya dapat lebih cepat beradaptasi dan menangkap peluang positif yang diberikan di era digitalisasi.

Untuk mendorong kepemimpinan digital di Indonesia, Kemenkominfo juga telah menyiapkan program khusus bernama Digital Leadership Academy (DLA).

"DLA ini adalah strategi Kemenkominfo untuk membuat para pimpinan di Indonesia bisa lebih memahami kepemimpinan digital. Setiap tahunnya kita menargetkan ada 500 pimpinan yang ikut program ini," ujar Hary.

Para pimpinan yang dimaksud ialah seperti gubernur, walikota, bupati, pemimpin tertinggi atau C level di perusahaan swasta, hingga para peneliti di universitas-universitas.

Hary mengatakan harapannya para pemimpin yang mengikuti DLA bisa memiliki pola pikir digital yang mampu memberikan solusi tepat berbasis teknologi bagi masyarakat.

Baca juga: Kemenkominfo lampaui target program DTS pada 2022

Baca juga: Kolaborasi antarsektor jadi kunci pengembangan talenta digital

Baca juga: Kemenkominfo siapkan talenta digital lewat Digital Talent Scholarship

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023