Bantul (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memfasilitasi pementasan kesenian masyarakat dari kelompok seni wilayah ini di berbagai tempat dan tidak dipusatkan di fasilitas yang dimiliki pemerintah daerah.
"Kita pentas pentasnya di tempat yang kita punya, seperti di Pendopo Parasamya sini, kemudian balai-balai desa, juga yang ada di kompleks Pasar Seni Gabusan itu juga kita pakai," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setyanto di Bantul, Rabu.
Menurut dia, dengan tidak dipusatkan di salah satu tempat atau fasilitas yang dimiliki pemerintah itu, agar geliat masyarakat yang tertarik atau pecinta seni bisa lebih merata, dan menggairahkan potensi kesenian di seluruh wilayah Bantul.
Dengan demikian, terkait dengan rencana membangun Taman Budaya di Kamijoro, Kelurahan Sendangsari Pajangan itu nantinya bukan berarti sebagai pusat pementasan kesenian, melainkan kegiatan seni yang sifatnya tingkat kabupaten.
"Nanti, tidak semuanya di Taman Budaya, tetapi untuk kegiatan yang tarafnya kabupaten bisa di sana, kalau di sana semua, Bantul sepi, kan masyarakat juga ada yang dari Dlingo, kalau ke sana dari sisi transportasi repot, sehingga nanti di tempat-tempat lain yang sudah ada tetap kita gunakan," katanya.
Dia juga mengatakan, saat ini pementasan kesenian dan budaya dari kelompok seni di masyarakat sudah kembali marak, setelah sempat terbatas karena pandemi COVID-19, meski demikian, pementasan kesenian tetap memperhatikan sisi kesehatan.
"Sudah mulai marak pentas meski masih pandemi, tapi kita tetap ingatkan kepada masyarakat untuk tetap prokes. Selama Ramadhan juga ada satu-dua terutama untuk pentas yang tidak berbarengan dengan ibadah Ramadhan, dan sifatnya hanya uyon-uyon (lagu Jawa) saja," katanya.
Lebih lanjut, Nugroho mengatakan, saat ini jumlah kelompok seni yang sudah terdaftar atau teregistrasi di Dinas Kebudayaan sebanyak 1.025 kelompok, mereka yang terdiri dari berbagai kelompok seni itu tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bantul.
"Kalau kelompok kelompok seni yang belum teregistrasi kiranya masih banyak, karena kita sampai hari ini masih menerima untuk permohonan penerbitan Nomor Induk Kebudayaan (NIK) untuk kelompok," katanya.
Baca juga: Jokowi harapkan pelaku seni tetap berkarya di tengah pandemi
Baca juga: 15 seniman dan budayawan di Bantul peroleh penghargaan
Baca juga: Saat 34 seniman 17 negara melukis di Hutan Pinus Mangunan Bantul
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023