Jelang Lebaran, pemerintah pusat-Pemprov Sumut bentuk tim jalur mudik

target survei terbagi menjadi tiga wilayah, yakni Pantai Timur, Pantai Barat, dan jalur dataran tinggi

Medan (ANTARA) - Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) berkolaborasi dengan membentuk tiga tim survei untuk mempersiapkan jalur mudik yang akan ditempuh masyarakat menjelang mudik Lebaran (Idul Fitri) 1444 Hijriah,

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut, Agustinus Panjaitan di Medan, Kamis mengatakan tim tersebut terdiri atas Badan Pengelola Transportasi Darat ( BPTD ) Wilayah II Sumut , Balai Penyelenggaraan Jalan Nasional Sumut, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumut, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Tata Ruang, Dishub Sumut dan Ditlantas Polda Sumut.

“Tim sudah mulai menyurvei persiapan jalan yang akan dilalui.. Tim yang berangkat, satu minggu dari sekarang, nanti mereka akan mempresentasikan hasilnya,” katanya.

Ia menjelaskan target survei terbagi menjadi tiga wilayah, yakni Pantai Timur, Pantai Barat, dan jalur dataran tinggi. Hingga semua jalur komuter antarkabupaten /kota hingga antarprovinsi akan dilakukan pemeriksaan fisik jalan .

“Tujuannya untuk memastikan jalur mudik. Ada pantai timur, pantai barat, dan dataran tinggi," ujarnya.

Hasil survei tersebut, kata dia, memberikan rekomendasi, yakni jalur mudik harus segera diperbaiki dan dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas.

"Tentunya disesuaikan setelah tim menghasilkan komplikasi, diinventarisasi yang perlu ditangani dan kami rekomendasikan kepada pemangku kepentingan terkait. Kalau di jalan nasional ke Balai Jalan Besar, kalau di jalan provinsi ke Dinas PUPR Sumut, kalau di jalan bisa ke Kemenhub dan Dishub Sumut atau kabupaten/kota, katanya .

Selain itu, katanya, tim survei ini akan memberikan informasi dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mempersiapkan arus mudik, dengan tujuan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang sedang melaksanakan mudik ini. Lebaran 2023.

“Penanganan awal sebelum hari H, yang tentunya menjadi konsentrasi. Artinya, jalan yang rusak tidak bisa ditangani dalam jangka pendek. Tapi minimal rambu-rambu , informasi kepada pengguna jalan,” demikian Agustinus.Panjaitan.