Moskow (ANTARA) - Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin menyatakan Rusia dan Belarusia semakin mempererat hubungan guna menghadapi berbagai tantangan berat bersama.

"Kami semakin kuat dan memiliki kemampuan untuk menghadapi dan menyelesaikan berbagai tantangan sulit bersama-sama. Kami juga yakin bahwa kami dapat mencapai sejumlah tujuan yang telah ditentukan, baik dalam bidang keamanan maupun kesejahteraan rakyat," kata Perdana Menteri, Senin (27/3).

"Hal ini adalah misi yang telah diamanatkan oleh Presiden Vladimir Putin dan Presiden Alexander Lukashenko kepada kami," tegas Mishustin saat pertemuan Dewan Menteri Persatuan Negara Rusia dan Belarus.

Dalam kesempatan itu, Mishustin juga menyinggung perihal adanya tekanan eksternal terhadap negaranya. Menurutnya, penguatan hubungan Rusia-Belarusia merupakan respon untuk menghadapi tekanan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Mishustin menyambut Perdana Menteri Belarusia Roman Golovchenko seraya menyampaikan harapan Presiden Putin kepadanya.

"Kami mengadakan pertemuan jelang digelarnya satu acara penting yakni peringatan Hari Persatuan Rakyat Rusia dan Belarusia pada 2 April mendatang," kata Mishustin.

Lebih lanjut, Mishustin menjelaskan bahwa hari tersebut dirayakan untuk memperingati disepakatinya perjanjian pembentukan Persatuan Negara Rusia-Belarusia lebih dari 25 tahun silam.

Menurut Mishustin, pembentukan Persatuan Negara tersebut adalah tanda bagi dibukanya babak baru dalam sejarah bersama kedua negara serta pembuka jalan bagi berdirinya fondasi persatuan yang kuat.

"Bisa dikatakan bahwa keputusan pembentukan tersebut adalah keputusan yang terbukti tepat," tutup sang Kepala Kabinet Menteri Rusia.

Sumber: TASS-OANA
​​​​​​​
Baca juga: Rusia berhasil alihkan ekspor minyak dari Eropa ke negara bersahabat

Baca juga: Lavrov: Rusia bakal bereaksi keras terhadap tindakan tidak bersahabat

Penerjemah: Tegar Nurfitra
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2023