Banda Aceh (ANTARA) - Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Perwakilan Indonesia mengatakan sebanyak 183 orang etnis Rohingya yang terdampar di pantai wilayah Aceh Timur telah dipindahkan ke penampungan sementara di Pidie.

“Saat ini mereka telah dipindahkan ke tempat penampungan di Pidie,” kata Senior Communications Assistant UNHCR Indonesia Muhammad Yanuar Farhanditya di Banda Aceh, Selasa.

Yanuar menjelaskan satu kelompok Rohingya berjumlah 183 orang tersebut tiba dengan kapal di Pereulak, Kabupaten Aceh Timur pada Senin (27/3) kemarin.

Mendengar itu, UNHCR langsung berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan para mitra di Aceh untuk memastikan adanya layanan kesehatan, air bersih serta makanan bagi para pencari suaka itu.

“UNHCR memastikan adanya makanan, air bersih, layanan kesehatan dan penampungan yang layak bagi para pengungsi Rohingya tersebut,” ujarnya.

UNHCR, kata dia, mengapresiasi respon cepat dan kemurahan hati para pihak otoritas dan masyarakat di Kabupaten Aceh Timur yang telah menolong para etnis Rohingya itu.

Baca juga: Kapal pengangkut 184 imigran Rohingya ke Aceh langsung kabur

Baca juga: Sebanyak 184 imigran Rohingya terdampar di Aceh Timur

Mereka merupakan kelompok rentan yang terdiri dari 80 orang laki-laki, 34 perempuan dan 69 orang anak - anak. UNHCR berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam memberi perlindungan bagi pengungsi.

“UNHCR telah melaksanakan proses pre-registrasi dan tetap berkomitmen untuk mendukung upaya – upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan bagi para pengungsi yang ada,” ujarnya.

Sebelumnya, Lembaga Panglima Laot (Laut) Aceh menyatakan kapal yang mengangkut 183 imigran Rohingya ke pantai Kabupaten Aceh Timur langsung kabur setelah menurunkan para imigran tersebut.

"Betul, kapal kabur setelah menurunkan mereka (183 imigran Rohingya ke Aceh Timur, red)," kata Sekretaris Panglima Laot Aceh Miftach Tjut Adek.

Para Rohingya tersebut terdampar di Kuala Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Senin (27/3). Mereka tiba di tempat itu setelah diturunkan dari sebuah kapal sekira pukul 04.00 WIB.

Ia menyampaikan peristiwa kapal yang membawa mereka kabur seperti itu sudah dua kali terjadi di Aceh.

Peristiwa pertama di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya sebanyak 21 imigran. Kemudian terjadi di Aceh Timur, dimana setelah diturunkan, para pencari suaka itu harus berenang hingga bibir pantai.

Baca juga: UNHCR ingatkan pengungsi Rohingya di Aceh agar tidak kabur

Baca juga: 21 etnis Rohingya terdampar di Aceh Barat Daya tidak memiliki paspor

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023