Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra menekankan pentingnya anak-anak mendapatkan ruang bermain sesuai dengan kebutuhan, minat, dan ketertarikan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
"Ketika anak-anak tidak mendapatkan ruang bermain sesuai dengan kebutuhan, minat atau hobi, ketertarikan dalam tumbuh kembang, sehingga dapat menjadi persoalan serius ketika anak berkumpul, tanpa pengawasan, waktu luang tanpa pendampingan di sela waktu ibadah," kata Jasra Putra kepada ANTARA di Jakarta, Selasa, menanggapi kasus tawuran perang sarung remaja di sejumlah daerah di Tanah Air selama bulan Ramadhan.
KPAI menyatakan keprihatinan atas eskalasi kekerasan anak yang terjadi selama Ramadhan ini.
Baca juga: KPAI: Libatkan remaja dalam pesantren kilat cegah perang sarung
"Dibuktikan dari banyaknya laporan masyarakat dengan fenomena kekerasan sebelum sahur, waktu sahur dan setelah sahur selama Ramadhan," kata Jasra Putra.
Ia menilai pencegahan dan penanganan tawuran remaja tidak cukup dengan imbauan, pengamanan, dan penangkapan. "Karena, belum menyentuh esensi kebutuhan anak, yang sebenarnya ada di keluarga masing-masing," kata Jasra Putra.
Sebelumnya, ratusan remaja di berbagai daerah diamankan polisi karena terlibat tawuran perang sarung selama bulan suci Ramadhan.
Perang sarung ini terjadi di beberapa daerah, di antaranya di DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Palembang, Jambi, dan Sumatra Selatan.
Bahkan, tawuran remaja yang terjadi di Palmerah, Jakarta Barat, pada Kamis (23/3), mengakibatkan satu korban meninggal dunia akibat terkena senjata tajam.
Baca juga: Polres tingkatkan patroli hingga pelosok antisipasi perang sarung
Baca juga: Kemen PPPA segera luncurkan e-Learning Ruang Bermain Ramah Anak
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023