Tahun ini dana yang terkumpul mengalami peningkatan sekitar 24 persen dari tahun lalu. Total dana terkumpul senilai Rp237.640.000, dibagikan dalam bentuk sembako sebanyak 914 paket dengan harga Rp260 ribu per paket

Bogor, Jabar (ANTARA) - Komunitas Tahsin Al Ghozy melalui Al Ghozy Muslimah Center (AMC) berbagi berkah berupa bakti sosial di bulan Ramadhan 1444 Hijriah kepada para pengajar Al Quran dan guru mengaji yang ada di wilayah Bogor, Jawa Barat, dan sekitarnya.

Ketua panitia Program Bakti Sosial AMC, Vidya Iswara di Bogor, Selasa, menyebutkan bahwa program khas Ramadhan yang biasa dilaksanakan oleh Al Ghozy ini sudah memasuki tahun keempat.

Menurutnya, tahun ini dana yang terkumpul mengalami peningkatan sekitar 24 persen dari tahun lalu. Total dana terkumpul yaitu senilai Rp237.640.000 kemudian dibagikan dalam bentuk sembako sebanyak 914 paket dengan harga Rp260 ribu per paket.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, dana yang terkumpul bersumber dari titipan para peserta pendidikan Tahsin Al Ghozy dan sebagian lainnya berasal dari para donatur di luar peserta. Sampai saat ini, antusiasme para donatur masih sangat signifikan. Rasa kepedulian terhadap sesamanya cukup tinggi di kalangan masyarakat," kata Vidya.

Ia menjelaskan, perbedaan yang paling mendasar pada penyelanggaraan program bakti sosial kali ini, yaitu ada pada penyuplai barang-barang paket sembakonya.

"Kalau tahun lalu bekerja sama dengan 212 Mart, sedangkan sekarang bekerja sama langsung bersama Komunitas Pengusaha dan Pedagang Muslimah (KPPM) di bawah naungan Al Ghozy Muslimah Center," katanya.

Sejak Januari 2023, kata Vidya Iswara, KPPM AMC mulai merintis mini market sendiri dengan nama AMC Mart. Harapannya, kata dia, sebagai alternatif dalam memenuhi kebutuhan tempat belanja bagi keluarga Muslim, khususnya wilayah Bogor dan sekitarnya.

Sementara, Ketua KPPM AMC Heny Yulianty menjelaskan bahwa melalui tagline "Belanja Berkah dan Amanah", AMC Mart menyediakan beberapa kebutuhan pokok rumah tangga dengan harga yang kompetitif.

"Alhamdulillah, pada hari Selasa, 21 Maret 2023 telah diadakan serah terima sejumlah paket sembako dari tim KPPM (AMC Mart) kepada tim Baksos AMC, dengan total paket yang akan dibagikan sebanyak 912," katanya.

Baca juga: Al-Ghozy Muslimah Center Bogor salurkan 900 paket sapi kurban

Baca juga: Berbagi berkah Ramadhan kepada ustadz dan guru ngaji saat pandemi

Baca juga: Masyarakat diajak perbaiki bacaan dan hafalan Al-Quran di Al Ghozy


Ia menjelaskan bahwa program bakti sosial ini dilaksanakan selama dua hari berturut-turut dari tanggal 25-26 Maret 2023 di Masjid Al Ghozy Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat.

Panitia membuat jadwal pembagian sembako agar tidak terjadi kerumunan masyarakat. Setiap kupon yang dibagikan pada penerima bansos, telah dilengkapi dengan jam kedatangan dari pukul 07.30-08.30, 08.30-09.30, dan 09.30-10.30 sesuai dengan nomor urut kuponnya.

Sedangkan bagi penerima yang datang tidak tepat waktu, pengambilannya dialihkan ke meja khusus agar ketertiban tetap terjaga. Demikian ketua panitia melaporkan.

Ketua Tahsin Al Ghozy, Ririe Rizal berharap meski bantuan yang diberikan nilainya tidak besar, tapi dapat bermanfaat dan dirasakan oleh seluruh penerima bansos.

"Harapannya, kegiatan ini akan terus berlanjut dan semakin berkembang, tidak hanya program baksos, tapi juga pada kegiatan lainnya yang bermanfaat untuk ummat, khususnya para Muslimah," kataya.

Tahsin Al Ghozy merupakan lembaga pendidikan Al Qur'an yang terus berkembang dan memperluas jangkauan pengajarannya. Kesadaran masyarakat terutama "emak-emak" untuk terus memperbaiki cara baca Qur'an yang sesuai dengan tuntunan semakin meningkat.

Ia menyebutkan, setelah melewati masa pandemi dua tahun lalu, salah satu hikmah yang bisa menjadi peluang amal, jalan kebaikan dan semakin luasnya kebermanfaatan TAG, kini telah hadir kelas-kelas daring (online) khusus untuk peserta di luar Bogor.

"Ternyata antusiasme para emak sangat besar, terbukti dengan selalu penuhnya peserta yang mendaftar, untuk ikut dalam program belajar memperbaiki bacaan Al-Qur'an khas ala TAG," katanya.

Khas yang dimaksud, kata dia, program pendidikan tahsin ini gratis bagi seluruh peserta yang mendaftar.

"Mungkin ada sebagian yang beranggapan bahwa belajar sesuatu yang bersifat gratis biasanya tidak ada keseriusan dalam pelaksanaan. Namun, berbeda dengan peserta TAG ini. Dengan bermodalkan kesabaran, keikhlasan dan kegigihan para pengajar TAG, ternyata berdampak besar pada semangat belajar yang dirasakan oleh seluruh peserta," katanya.

Kemudian ciri khas lainnya adalah bahwa kelas yang diselenggarakan baik luring (offline) maupun daring selalu diselenggarakan di hari kerja yaitu Senin dan Kamis.

Namun, ada yang berbeda di tahun ajaran sekarang ini, yakni adanya penambahan kelas berbayar yang diselenggarakan di setiap akhir pekan. Kelas ini diperuntukkan bagi para karyawan dan pelajar yang tidak bisa belajar saat hari biasa.

Kegiatan bakti sosial oleh Komunitas Tahsin Al Ghozy melalui Al Ghozy Muslimah Center (AMC) di Bogor, Jawa Barat, Ahad (26/3/2023). (FOTO ANTARA/HO-AMC)

Ririe menegaskan bahwa Al-Qur'an harus menjadi sebaik-baik aktivitas, mengalokasikan waktu terbaik untuk berinteraksi dengan Al-Qur'an. Kesadaran ini juga yang menjadi alasan para peserta TAG tetap istiqomah dalam mengikuti program belajar ini.

"Lantas, siapakah yang menjadi peserta Tahsin Al Ghozy? Seluruh muslimah yang berada dalam rentang usia baligh (dewasa) hingga lansia. Dengan latar belakang profesi yang beragam. Ternyata usia dan sibuknya aktivitas tidak menyurutkan semangat para muslimah ini untuk terus belajar memperbaiki cara baca Qur'an mereka," kata Ririe.

Hingga kini, ada lebih dari 1.600 peserta yang terdaftar sebagai peserta TAG yang berada di wilayah Bogor dan sekitarnya. Menurutnya, jumlah tersebut belum termasuk peserta online yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan luar negeri.

Ia menjelaskan, dalam TAG terdapat 159 kelas yang terbagi pada 110 kelas offline, 42 kelas online dan tujuh kelas berbayar.

"Semua peserta dibagi perkelas berdasarkan hasil placement test diawal saat pendaftaran. Namun, ada dua kelas istimewa yang diberikan nama khusus, yaitu pertama untuk para lansia dengan nama Khadijah 60+. Kedua untuk para Asisten Rumah Tangga (ART), kelasnya diberi nama Hasanah. Hal ini dilakukan semata hanya untuk memberikan kenyamanan kepada peserta," katanya.

Tahapan belajar di lembaga Tahsin Al Ghozy, dimulai dari yang belum bisa sama sekali, sampai yang sudah ditaraf menghapal. Dengan demikian, kata dia, tidak pernah ada kata selesai untuk belajar dan mengajarkan Al-Qur'an, demikian Ririe Rizal.

Baca juga: Ramadhan pandemi kedua, AMC bantu sembako guru baca Al Quran

Baca juga: Al Ghozy Muslimah Center bagi ratusan daging kurban guru Al Quran

Baca juga: Aksi kebaikan Ramadhan bagi "asatidz" di tengah pandemi

Baca juga: Pemegang "sanad" Al Quran ke-30 dihadirkan Komunitas Tahsin Al Ghozy


Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023