Buleleng (ANTARA) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali mendeklarasikan diri sebagai kampus siaga bencana sebagai upaya mendukung program kebencanaan nasional.
"Undiksha terus berkomitmen sebagai kampus siaga bencana ke depan. Hal ini tidak terlepas dari potensi bencana di wilayah Bali, khususnya di Kabupaten Buleleng yang menjadi lokasi kampus," kata Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd, Selasa.
Ia mengatakan deklarasi tersebut juga sebagai bentuk dukungan visi dari Gubernur Bali "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" karena sesungguhnya prinsip dari deklarasi siaga bencana adalah menyelamatkan manusia.
Sebagai bentuk implementasi berkelanjutan dari deklarasi ini, ke depan Undiksha melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) akan memperkuat kolaborasi dengan "stakeholders" terkait, baik dalam kajian kebencanaan maupun pelaksanaan program peduli bencana.
Direktur Mitigasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Berton Suar Pelita Panjaitan memberikan apresiasi terkait peran Undiksha sebagai kampus siaga bencana.
Menurut dia Indonesia sangat rentan terhadap berbagai bencana. Dalam penanggulangan dan penanganan, tidak sebatas menjadi urusan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, tetapi juga perlu peran dari perguruan tinggi.
"Sehingga apa yang dideklarasikan oleh Undiksha ini, kami sangat apresiasi,” ungkap dia.
Disampaikan lebih lanjut, ada sejumlah hal yang bisa dikontribusikan oleh perguruan tinggi dalam rangka penanggulangan bencana.
Dari sisi akademisi, dapat berperan aktif dalam mengumpulkan informasi atau data melalui penelitian tentang kebencanaan. Data tersebut dinilai sangat penting untuk dijadikan dasar oleh pemerintah dalam membuat kebijakan.
Baca juga: Undiksha Singaraja latih mahasiswa kesiapsiagaan hadapi bencana
Baca juga: Undiksha mantapkan visi jadi perguruan tinggi negeri predikat unggul
Sementara itu dari sisi mahasiswa yang menjadi pemimpin masa depan, dapat meningkatkan pemahaman tentang potensi bencana di Indonesia.
Selain itu, ia juga menegaskan, perguruan tinggi yang sangat dekat dengan masyarakat dapat menjadikan penanggulangan bencana sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat.
Ia juga berharap pascadeklarasi ini, Undiksha dapat melaksanakan program-program lanjutan bersama pemangku kepentingan terkait sesuai dengan kebijakan pusat terkait penanggulangan bencana.
Disisi lain, Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin yang hadir pada kesempatan ini juga memberikan apresiasi atas komitmen Undiksha yang telah memantapkan diri sebagai kampus siaga bencana.
Melalui tersebut, pihaknya yang didampingi Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, I Putu Ariadi Pribadi berharap ke depan kolaborasi dalam penanggulangan bencana dapat semakin meningkat.
"Hari ini, hadir unsur Perguruan tinggi, yakni Undiksha mendeklarasikan kampus siaga bencana sebagai kampus kedua di Bali yang mendeklarasikan hal yang sama," ungkap dia.
Ia berharap dan memiliki optimisme tinggi bahwa Undiksha akan bisa menjadi pilot project bagi perguruan tinggi di Bali sebagai kampus siaga bencana.
Deklarasi ini diinginkan dapat terus ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan nyata secara rutin, seperti melakukan latihan diri, latihan lembaga, dan latihan manajemen terhadap ketangguhan bencana.
"Pak Gubernur telah menetapkan HSB (Hari Simulasi Bencana), tiap bulan di tiap tanggal 26, semua kompenen masyarakat Bali termasuk Perguruan tinggi kami himbau untuk melakukan simulasi. Karena simulasi adalah melatih diri, melatih kesiapan untuk menghadapi segala kemungkinan ancaman bencana yang mungkin terjadi di Bali,” pungkas Rentin.
Baca juga: Bali berdayakan masyarakat adat bangun kesiapsiagaan bencana
Baca juga: Pemkot: Tingkatkan peran Bapak Angkat Kebersihan Desa dalam mitigasi
Pewarta: IMBA Purnomo/Naufal Fikri Yusuf
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023