Kami ingin mencetak generasi yang tangguh dan berkarakter
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan golden ticket jalur Prestasi Non-Akademik bagi Ketua OSIS dan siswa penghafal atau hafidz Al Quran pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023.
"Negeri kita butuh pemimpin hebat di masa depan. Kami melihat ketua OSIS SMA dan SMK itu kebanyakan SMP/ MTs-nya juga menjadi Ketua OSIS, sehingga kami ingin mengakomodasi ini sebagai apresiasi untuk generasi calon pemimpin bangsa," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangannya, Selasa.
Kuota untuk ketua OSIS ini, lanjut Khofifah, termasuk dalam prestasi hasil lomba dengan proporsi 5 persen. Kuota ini diberikan untuk menjaring siswa yang multitalenta dan memiliki jiwa kepemimpinan.
"Kami ingin mencetak generasi yang tangguh dan berkarakter sebagai calon pemimpin di masa depan. Karena itu sebagai apresiasi, kami berikan kuota satu siswa di setiap SMA/SMK Negeri Jawa Timur," ujar dia.
Sementara untuk golden ticket bagi siswa penghafal Al Quran, Khofifah mengatakan kuota ini perlu disediakan untuk menjaring siswa yang memiliki kekuatan religiusitas, keimanan, dan ketakwaan yang tinggi untuk menjadi generasi muda yang berakhlak mulia.
Baca juga: 33 penghafal kitab suci daftar PPDB SMP Surabaya jalur prestasi
Baca juga: Pelajar hafal kitab suci bisa daftar PPDB SMP Surabaya jalur prestasi
"Kuota ini masuk dalam jalur Prestasi Hasil Lomba dengan proporsi 5 persen. Untuk hafiz Al Quran kami sediakan kuota di setiap SMA/SMK negeri di Jatim menerima satu siswa," ujar Khofifah.
Pemprov Jatim juga memberikan perhatian khusus kepada siswa penyandang disabilitas dari SMP-LB untuk dapat mengenyam pendidikan di manapun, termasuk sekolah reguler.
Dalam hal ini, Pemprov melalui Dinas Pendidikan Jatim merealisasikannya melalui kuota Penyandang Disabilitas. Dengan kata lain, siswa penyandang disabilitas dari SMP-LB dapat mendaftar PPDB 2023 pada SMA dan SMK Negeri di Jawa Timur dengan ketentuan siswa tersebut adalah penyandang disabilitas ringan.
"Kami ingin Jawa Timur menjadi rumah yang nyaman untuk mengenyam pendidikan bagi siapapun. Kami beri kesempatan yang sama, tidak boleh ada diskriminasi. Dengan begitu kita bisa fokus dalam memberikan pendidikan yang berkualitas," tutur Khofifah.
Ia juga mengatakan, tahun ini Pemprov Jatim juga mengeluarkan kebijakan baru bagi anak buruh dan anak tenaga kesehatan. Di mana anak buruh cukup hanya mengunggah kartu keanggotaan serikat buruh yang dimiliki orang tua.
Jika calon peserta didik baru anak buruh mempunyai kartu program bantuan pemerintah atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bisa menjadi prioritas untuk diterima di jalur anak buruh.
Kemudian untuk jalur anak tenaga kesehatan, Pemprov Jatim akan memprioritaskan anak yang orang tuanya meninggal dalam penanganan COVID-19. Dengan dibuktikkan melalui surat penghargaan dari pemerintah atau surat keterangan dari rumah sakit tempat orang tua bertugas.
Selain itu, juga ada kuota khusus bagi siswa program ADEM Papua dan ADEM Repatriasi. Jalur ini menjadi terobosan bagi Jawa Timur yang merupakan provinsi pertama yang memasukkan program ADEM dalam proses PPDB 2023.
Baca juga: Puluhan ribu calon siswa SMP negeri di Surabaya lakukan validasi data
Baca juga: Penghafal kitab suci peserta seleksi PPDB SMP di Surabaya jalani tes
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023