Festival ini terus mendorong persimpangan kreatif antara seniman internasional dan lokal:
- ANGEL ISLAND, pertunjukan musik oleh Huang Ruo dan Brian Gothong Tan yang menampilkan syair berusia hampir 100 tahun tentang Angel Island.
- REALM OF SILK, karya Sougwen Chung dan Leslie Tan, menelaah persimpangan antara manusia dan entitas selain manusia.
- THE SCHOOL dari Jean Ng, Li Xie, dan Joavien Ng membawa audiens dalam perjalanan balik ke "sekolah" yang tidak biasa.
- Edith Podesta dan K. Rajagopal mempersembahkan POMPEll, pertunjukan teater multimedia yang terinspirasi dari kehidupan warga terdampak.
- WE WILL SLAM YOU WITH OUR WINGS oleh Joanna Dudley menampilkan portret kerajaan pada abad ke-19 yang digantikan citra perempuan muda.
- A DAY, 2023 oleh Joyce Ho menampilkan situasi sehari-hari, mengingatkan pengunjung festival agar menghargai kehidupan masa kini.
- £¥€$ (LIES) oleh Ontroerend Goed membahas perilaku manusia ketika kepercayaan pada uang dan pasar mulai memudar.
- CUCKOO dan LOLLING & ROLLING oleh Jaha Koo memperlihatkan imperialisme linguistik dan isolasi dalam masyarakat Korea.
- Toshiki Okada mempersembahkan NEW-ILLUSION, citra manusia yang diproyeksikan dalam ukuran realistis berbicara tentang sandiwara.
- HUMANS 2.0 oleh Circa mengangkat makna manusia lewat penampil yang mencari penebusan dalam kekuatan.
- Andrea Salustri mempersembahkan MATERIA, sebuah eksplorasi tentang potensi karet sintetis sebagai protagonis.
- BLKDOG oleh Botis Seva mengeksplorasi mekanisme penanganan dalam kota, menampilkan depresi dan memperoleh penerimaan.
- ABYSS dari Hyerim Jang menunjukkan spektrum emosi lewat tari-tarian.
- Muna Tseng mempersembahkan ME, YOU, THEN, NOW yang mencerminkan meta-meditation saat dia membuat karya seni baru.
Dalam "Life Profusion", MOJOKO mempersembahkan PRIVACY, karya animasi tentang privasi di era digital, sedangkan, Hong Xinyi menyeleksi karya kreatif yang merespons prompt: Play dari SIFA 2023.
SIFA X mempersembahkan LOVE DIVINE dari SUKKI (sebelumnya bernama Sukki Singapora), serta Daniel Kok & Luke George, THERE IS NO FUTURE IN NOSTALGIA dari Centre 42, serta INTERMISSION yang menampilkan Champa Saenprom dan Vidura Amranand, bersama Thanapol Virulhakul.
Daftar festival selengkapnya dan penjualan tiket (potongan harga sebesar 15% hingga 31 Maret) tersedia di sifa.sg / bit.ly/SIFA2023.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023