Lampung Selatan (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 2.000 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung, berbatasan dengan Provinsi Banten.

"Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada hari Selasa, 28 Maret 2023, pukul 07:43 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 2.157 m di atas permukaan laut)," katanya dikutip dari laman resmi (PVMBG), Selasa.

Baca juga: Hari ini, Gunung Anak Krakatau erupsi tiga kali

Kolam abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong kearah timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 58 detik.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, saat dihubungi dari Bandarlampung mengimbau masyarakat, nelayan untuk tidak mendekati kawasan gunung anak Krakatau pada radius lima kilometer.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau erupsi setinggi 500 meter

"Saat ini gunung Anak Krakatau berada pada level III siaga dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius 5 kilometer," kata Andi.

Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau kembali terjadi Rabu pukul 17.54 WIB
Baca juga: Pemprov Lampung imbau warga waspada erupsi Gunung Anak Krakatau

Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023