Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengucurkan dana bantuan kemanusiaan bagi korban bencana gempa Yogyakarta senilai 2,5 juta dolar AS, kata Atase Pers Kedubes AS di Jakarta Max Kwok. "Termasuk dalam dana bantuan senilai 2,5 juta dolar ini adalah 100 ribu dolar dana bantuan tanggap darurat yang diumumkan pada Sabtu (27/5)," kata Max Kwok kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu. Ia mengatakan, bantuan itu diberikan melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID). Menjawab pertanyaan apakah ada warga AS yang ikut menjadi korban dalam bencana gempa bumi di Yogyakarta, ia mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan tentang adanya warga negara AS yang menjadi korban. Namun, katanya, pejabat konsuler Kedubes AS di Jakarta dan anggota tim USAID sudah berada di Yogyakarta untuk memantau kondisi dan menilai kerusakan-kerusakan akibat gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter itu. Terkait dengan bantuan asing bagi korban bencana ini, pemerintah Australia juga telah menyediakan bantuan tanggap darurat kemanusiaan bagi korban gempa di Yogyakarta dan sekitarnya sebesar tiga juta dolar Australia (sekitar Rp21 miliar). Juru Bicara Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Steven Barraclough, Minggu, mengatakan, Australia juga berencana mengirimkan tiga tim penilai dan penanggap yang saat ini sedang bergerak dan dalam keadaan siaga. Tim tersebut terdiri atas tim kesehatan dan tenaga medis yang dapat membantu dalam perawatan ribuan orang yang terluka parah. Tim penilai dan penanggap itu sangat penting untuk menilai dan memperbaiki fasilitas kelistrikan/air dan pelayanan sanitasi. "Sekelompok insinyur juga termasuk dalam tim ini dimana mereka dapat membantu pemerintah daerah memeriksa keadaan dan keamanan berbagai bangunan yang ada," kata Barraclough. Tim ini akan bekerja erat dengan Program Bantuan Australia (AusAID) yang telah sering menangani bidang-bidang ini, katanya. Selain itu, katanya, AusAID akan menyediakan dana melalui Palang Merah Indonesia dan Masyarakat Bulan Sabit Merah (Red Crescent Society), Federasi Internasional Palang Merah serta badan-badan penganggulangan bencana lainnya yang dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan mendesak para korban seperti bantuan medis, makanan dan tempat penampungan. Pemerintah dan rakyat Australia turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para keluarga korban dan bersedia untuk menawarkan bantuan tambahan jika diperlukan, katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006