New York (ANTARA) - Dolar melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), namun naik ke level tertinggi lima hari terhadap yen Jepang karena upaya otoritas untuk mengendalikan kekhawatiran atas sistem perbankan global membantu menenangkan saraf investor.

Mata uang AS diperdagangkan di kisaran sempit terhadap sebagian besar mata uang utama karena investor tampak ragu-ragu untuk menempatkan taruhan besar di kedua arah, karena mereka mencari kejelasan tentang dampak dari keruntuhan dua pemberi pinjaman AS baru-baru ini dan penyelamatan Credit Suisse.

"Terasa seperti pasar yang lelah dengan kisaran semalam yang sangat sempit dan volume yang sangat tipis," kata Brad Bechtel, kepala global valas di Jefferies.

"Kalender minggu ini sedikit lebih ringan daripada sebelumnya dan tidak ada keadaan darurat selama akhir pekan untuk membuat semua orang sibuk, jadi kami buka dalam keadaan tenang," kata Bechtel.

Saham perbankan global, yang telah terpukul bulan ini setelah ambruknya Silicon Valley Bank dan Signature Bank mendapat jeda pada Senin (27/3/2023) setelah Federal Deposit Insurance Corporation mengatakan First Citizens BancShares Inc akan mengakuisisi semua simpanan dan pinjaman Silicon Valley Bank dari regulator.

Ini membantu meredakan beberapa kekhawatiran penularan di Eropa dengan indeks saham perbankan Eropa naik 1,43 persen, dipimpin oleh Deutsche Bank yang melonjak 6,15 persen setelah penurunan 8,5 persen sesi sebelumnya. Indeks S&P 500 Bank terangkat 3,49 persen.

Meredanya kekhawatiran membantu dolar naik 0,77 persen menjadi 131,75 yen, membalikkan beberapa penurunannya baru-baru ini terhadap mata uang Jepang. Investor yang menghindari risiko telah mengirim yen ke level tertinggi tujuh minggu di 129,65 per dolar pada Jumat (24/3/2023) dan mata uang tersebut berada di jalur untuk mencatat kenaikan 3,5 persen pada Maret.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya tergelincir 0,087 persen menjadi 102,9, tidak jauh dari level terendah 7 minggu di 101,91 yang disentuh pada Kamis (23/3/2023).

Euro 0,3 persen lebih tinggi pada 1,0794 dolar, setelah data pada Senin (27/3/2023) menunjukkan sentimen bisnis Jerman secara tak terduga meningkat pada Maret meskipun terjadi gejolak di sektor perbankan.

"Dolar sedikit bervariasi dan dapat terus diperdagangkan di kisaran sempit dalam jangka pendek," Shaun Osborne, kepala strategi mata uang di Scotiabank, mengatakan dalam sebuah catatan.

Federal Reserve AS pada Rabu (22/3/2023) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin seperti yang diharapkan, tetapi mengambil sikap hati-hati terhadap prospek karena gejolak sektor perbankan. Namun, Ketua Jerome Powell tetap membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut jika perlu.

Pasar memperkirakan sekitar 55 persen peluang Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada Mei dan mengantisipasi penurunan suku bunga pada awal Juli.

Sterling lebih tinggi terhadap dolar setelah Gubernur bank sentral Inggris Andrew Bailey mengisyaratkan pada Senin (27/3/2023) bahwa penentu suku bunga akan fokus pada memerangi inflasi dan tidak akan terpengaruh terlalu banyak oleh kekhawatiran tentang kesehatan sistem perbankan global. Pound Inggris naik 0,45 persen menjadi 1,2283 dolar.

Di pasar uang kripto, bitcoin turun 1,94 persen menjadi 27.092 dolar AS, memperpanjang penurunannya dari level tertinggi 9 bulan di 28.917,46 dolar AS yang dicapai minggu lalu.

Baca juga: Minyak melonjak dipicu penghentian ekspor Kurdistan dan optimisme bank
Baca juga: Emas tergelincir 30 dolar karena selera risiko meningkat
Baca juga: Valuasi Twitter jatuh jadi 20 miliar dolar AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023