Jakarta (ANTARA) - Beberapa pemeran di film "Teman Tidur" mulai dari Rafael Tan hingga Kalina Ocktaranny mengakui pernah menjadi korban perundungan atau perisakan (bullying) yang dialami di masa silam.
Saat konferensi pers di Jakarta, Senin, Rafael bercerita dirinya bersama teman-teman yang tergabung dalam grup Smash pernah mengalami perundungan di dunia maya (cyber bullying) pada 13 tahun yang lalu.
"Bullying ini sampai sekarang nggak berhenti-henti, nggak hanya bullying secara langsung tapi cyber bulyying juga yang aku alami 13 tahun yang lalu bersama teman-teman, makanya akhirnya kita bikin lagu 'Senyum Semangat'," kata Rafael.
Kala itu, menurut Rafael, banyak komentar negatif dari warganet yang ditulis melalui media sosial dan saluran YouTube Smash. Belajar dari pengalaman itu, dia pun pada akhirnya menyikapi perundungan dengan cara membuktikan kemampuan dan prestasi yang dimilikinya.
"Tapi setelah belajar dari situ, aku, sih, kayak lebih santai saja. Maksudnya, membuktikan bahwa apa yang mereka bilang itu sebenarnya tidak benar dan kita membuktikannya dengan prestasi-prestasi," kata dia.
Baca juga: Film "Teman Tidur" bawa pesan untuk hentikan fenomena perisakan
Sementara itu, Kalina mengaku dirinya pernah menjadi korban perundungan saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Kemudian beberapa tahun belakangan, dia juga mengalami perundungan di dunia maya hingga akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi dengan psikolog.
"Aku merasa kehidupan aku ditekan, aku merasa aku tidak boleh menjadi diri aku, aku dibuat supaya tidak mempunyai hak untuk bicara. Sampai aku yang terbebas dari orang-orang yang mem-bully aku, aku butuh banget psikolog untuk mengembalikan lagi psikis aku yang terganggu," kata Kalina.
Untuk menghadapi pelaku perundungan, menurut Kalina, korban harus berani untuk berbicara atau speak up dan membuktikan bahwa yang dilakukan pelaku merupakan perbuatan yang salah. Dengan begitu, harapannya pelaku tidak lagi merasa lebih superior.
Pengalaman pernah menjadi korban perundungan membuat beberapa para pemeran di "Teman Tidur" merasa terhubung atau relate dengan cerita yang ingin disampaikan film tersebut. Tak hanya Rafael dan Kalina, aktor lain seperti Gunawan Sudrajat, Givina Lukita Dewi, serta Mutiara Sofya pun juga memiliki pengalaman serupa.
Mengamini pernyataan Rafael, Gunawan menambahkan bahwa perundungan merupakan suatu momok yang tidak pernah habis. Mengingat gentingnya permasalahan ini, dia merasa punya kewajiban untuk ikut bersuara mengingat anaknya pernah menjadi korban perundungan.
"Jadi, ini suatu kewajiban buat saya, juga kebetulan anak saya kena bully. Jadi ada suatu yang harus dibenahi di sini semuanya," ujar dia.
Film "Teman Tidur" sendiri bercerita tentang sekelompok remaja yang dihantui oleh arwah seorang gadis bernama Kelly yang diduga bunuh diri di asrama sekolahnya. Sebulan setelah kematiannya, Kelly ingin membalaskan dendamnya kepada pelaku yang telah merundung dan melakukan kekerasan kepadanya.
Film ini disutradarai oleh Ray Nayoan dan diproduksi oleh Robagu Pictures. "Teman Tidur" akan tayang perdana di bioskop-bioskop di Indonesia mulai 30 Maret 2023.
Baca juga: Segera tayang "Losmen Melati", film horor perpaduan lokal dan barat
Baca juga: Alexandra Gottardo menolak bantuan stuntman di "Losmen Melati"
Baca juga: Film horor dan kekuatannya merangkul Indonesia
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023