Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani, menanggapi naiknya elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
"Erick Tohir melakukan kerja-kerja elektoral yang serius dengan terus menyentuh segmen-segmen masyarakat yang selama ini belum mengenal dirinya dengan cukup baik," kata Asrul di Jakarta, Senin.
Selain itu, kerja-kerja elektoral Erick yang diwujudkan dengan berbagai kegiatan dapat diterima oleh kalangan yang lebih luas.
Kemudian, figur Erick dapat diterima oleh masyarakat luas sebagai penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meskipun dalam posisi sebagai cawapres.
“Makin banyak segmen masyarakat yang bisa menerima Erick sebagai sosok yang berpotensi menjadi pemimpin pasca Presiden Jokowi, meski untuk posisi sebagai calon wakil presiden,” ungkapnya.
Selanjutnya kata dia, adanya apresiasi atas kinerja Erick Thohir dalam memimpin BUMN yang berkontribusi secara nyata, bagi kehidupan masyarakat dan juga pada bidang olahraga.
“Ada pengakuan dan penerimaan terhadap kinerja Erick baik sebagai Meneg BUMN maupun pengusaha yang memiliki kontribusi dalam berbagai kegiatan sosial dan olahraga,” jelasnya.
Menurut dia, terpilihnya Erick sebagai Ketum PSSI, karena aktivitas Erick Thohir sebagai Ketua Panitia Harlah Satu Abad NU, turut menyumbangkan akseptabilitas dan elektabilitas.
Dikatakan Asrul, bagi kalangan PPP sendiri, kenaikan elektabilitas Erick Thohir ini menggembirakan karena Erick adalah satu sosok yang juga digadang-gadang sejumlah kalangan internal PPP untuk menjadi cawapres.
Kenaikan eektabilitas Erick Thohir sebagai kandidat baka calon wakil presiden (cawapres) tercermin dari dua hasil survei nasional terbaru dari Indo Barometer dan Indikator Politik Indonesia.
Menurut hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia, pada simulasi tujuh nama cawapres, elektabilitas Erick Thohir ada di papan atas dengan memperoleh 21,3 persen. Tren elektabilitas Erick menguat lebih besar, dari 9 persen di bulan Oktober 2022, 10 persen di akhir November 2022, melonjak ke 21 persen di Februari 2023.
Sementara itu, hasil survei terbaru Indo Barometer, Erick Thohir sebagai cawapres terkuat menjelang Pilpres 2024 dengan elektabilitas tertinggi, yakni 22,9 persen. Angka itu melampaui sejumlah nama lain, seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebesar 15,8 persen, Muhaimin Iskandar 6,7 persen, Puan Maharani 6,3 persen dan Chairul Tanjung 2,7 persen.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Pengamat yakin elektabilitas Erick terus meningkat karena kinerja
Baca juga: Zulhas harap Erick jaga kinerja di tengah peningkatan elektabilitas
Pewarta: Fauzi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023