Sampai dengan pukul 12.00 Wita, penyaluran telah terlaksana di atas 60 persen dari jumlah tersebut dan akan terus bertambah

Mataram (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Area Jatim Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan pasokan bahan bakar minyak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, tidak mengalami gangguan signifikan setelah insiden terbakarnya Kapal MT Kristin yang mengangkut 5.900 kiloliter BBM jenis pertalite.

"Hal tersebut terpantau dari hilir mudik mobil tangki Pertamina pada Senin pagi ini," kata Pjs Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan dalam keterangan resmi di Mataram, Senin.

Kapal MT Kristin pengangkut BBM Pertamina terbakar di perairan laut barat Pulau Lombok, atau tidak jauh dari Terminal BBM Ampenan, Kota Mataram, NTB, pada Minggu (26/3), pukul 14.50 Wita.

Taufik menyebutkan Terminal BBM Ampenan melayani pasokan BBM hingga 1.200 kiloliter (kl) pertalite ke 64 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Pulau Lombok, setiap hari.

"Sampai dengan pukul 12.00 Wita, penyaluran telah terlaksana di atas 60 persen dari jumlah tersebut dan akan terus bertambah sampai menjadi 100 persen. Sejauh ini, tidak terdapat kendala pasokan," ujarnya.

Baca juga: Kebakaran kapal pengangkut BBM di laut Lombok berhasil dipadamkan

Untuk pasokan liquefied petroleum gas (LPG), Taufik menegaskan juga masih aman. Sebab, suplai dari Terminal LPG di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat tidak ada kendala sama sekali.

"Penyaluran LPG Normal, tidak terpengaruh dan pelayanan di SPBE, agen dan pangkalan berjalan normal. Begitu juga dengan layanan avtur untuk penerbangan tidak terganggu sama sekali di Depot Pengisian Pesawat Udara Bandara Internasional Lombok," ucapnya.

Saat ini, kata dia, posisi stok di Terminal BBM Ampenan untuk pertalite sebesar 2.200 kl, ditambah floating storage sebesar 3.450 kl yang terdiri atas Kapal MT Marlin yang sedang melakukan loading produk Pertalite sebanyak 959 kl, pertamax 545 kl dan biosolar sebanyak 2574 kl.

Kemudian akan dilanjutkan dengan kapal MT Olivia dengan membawa muatan 2.500 kl BBM jenis pertalite dan 1.700 kl biosolar.

"Walaupun penyaluran normal, penebalan stok terus kami lakukan, baik di Terminal BBM Ampenan maupun di supply point BBM di sekitarnya. Begitu juga dengan di SPBU sehingga masyarakat kami imbau untuk tidak panik," kata Taufiq.

Baca juga: Pertamina-IPB bersinergi kembangkan biogas mikroalga di NTB

Baca juga: Pertamina dukung program transplantasi terumbu karang di Lombok Utara

Pewarta: Awaludin
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023