Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) memperkirakan, kerugian awal akibat kerusakan sejumlah instalasi kelistrikan pasca gempa tektonik berkekuatan 5,9 Skala Richter yang melanda wilayah Yogyakarta dan sekitarnya mencapai Rp160 miliar.
Juru bicara PLN Muljo Adji AG di Jakarta, Sabtu malam mengatakan, kerusakan parah terjadi di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 Kilo Volt (KV) milik PT PLN (Persero) di Pedan, Klaten, Jateng.
"Hingga saat ini, GITET tersebut tidak bisa beroperasi. Namun, kami sudah mengalihkan transmisi ke jaringan listrik di sekitarnya guna meminimalkan pemadaman," katanya.
Selain GITET Pedan, gempa juga merusakkan Gardu Induk 150 KV dan jaringan kelistrikan di Bantul, Godean dan Wonosari.
Namun, bencana alam hebat tersebut tidak sampai menyebabkan kerusakan pada instalasi pembangkit milik BUMN kelistrikan itu.
Muljo menambahkan, total pelanggan yang mengalami pemadaman listrik akibat kerusakan jaringan dan juga disebabkan rumahnya rusak mencapai 135 Mega Watt (MW) atau sekitar 150.000 pelanggan.
"Saat ini, pelanggan yang instalasi listrik di rumahnya masih baik, sudah sekitar 90 persen dinyalakan kembali," katanya.
Akibat gempa yang terjadi pada Sabtu pukul 05.54 WIB dan berpusat di 38 km arah barat daya Kota Yogyakarta itu telah menewaskan lebih dari 2.800 jiwa dan melukai ribuan orang lainnya.
Ribuan bangunan lainnya juga hancur akibat gempa yang terjadi Sabtu pagi itu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006