Mataram (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) masih mencari tiga orang hilang akibat terbakarnya kapal MT Kristin pengangkut bahan bakar minyak (BBM) Pertamina di laut Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu pukul 14.50 Wita.
"Sebanyak 14 orang tim RB 220 dan 7 orang tim rescue KPP Mataram sudah dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap tiga korban yang dilaporkan hilang," kata Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi, di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan para personel melakukan upaya pencarian korban dengan menyisir perairan di sekitar lokasi kebakaran kapal menggunakan perahu jenis Rigid Inflatable Boat (RIB) 02 dan RB 220 serta perahu karet.
Baca juga: Basarnas cari 10 penumpang KM Linggar Petak 89 di Samudera Hindia
"Alat utama lainnya yang digunakan adalah peralatan SAR air, alat komunikasi, dan alat medis," katanya.
Wahyu menambahkan, upaya pencarian juga melibatkan tim gabungan lainnya, yakni personel Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda NTB, anggota TNI Angkatan Darat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, awak kapal TB Samudra 02, dan warga setempat.
"Tim gabungan sudah melakukan pencarian sejak sore hari, namun hasilnya nihil hingga malam hari," ujarnya.
Baca juga: Basarnas Palembang cari ABK yang hilang di laut Bangka
Kapal MT Kristin, kata dia, membawa sebanyak 17 awak kapal. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14 orang berhasil diselamatkan dan sudah dievakuasi ke Terminal BBM Ampenan, Kota Mataram. Sedangkan tiga orang lainnya belum ditemukan dan masih dalam pencarian.
Informasi yang diterima Kantor SAR Mataram, haluan kapal MT Kristin tiba-tiba meledak ketika persiapan labuh jangkar di perairan sekitar TBBM Ampenan pada pukul 14.36 Wita.
Awak kapal sudah berupaya melakukan pemadaman api dengan alat pemadaman kapal laut, namun api tetap tidak bisa dikendalikan sehingga nakhoda kapal memerintahkan semua orang meninggalkan kapal.
Baca juga: Basarnas kerahkan helikopter cari enam penumpang KM Rukun Jaya
"Pada pukul 15.18 Wita, sebanyak 14 awak kapal berhasil dievakuasi dan tiga orang masih belum diketahui keberadaannya sampai saat ini," ucap Wahyu.
Pewarta: Awaludin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023