Pelaksana Tugas Kepala Kantor Basarnas Kendari Rudi di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu, mengatakan pihaknya menerima laporan insiden tersebut dari keluarga korban bernama Marniati.
Baca juga: Basarnas cari 7 nelayan alami mati mesin kapal di Tanjung Toronipa
"Pada pukul 14.42 WITA kami menerima informasi dari Marniati selaku keluarga korban yang melaporkan telah terjadi patah as dan kebocoran kapal yang ditumpangi dua nelayan di sekitar perairan antara Pulau Kaledupa dan Pulau Tomia," katanya.
Dia mengatakan, usai menerima laporan tersebut, maka pada pukul 15.00 WITA Tim Penyelamat dari Pos SAR Wakatobi diberangkatkan menuju lokasi dua nelayan yang kapalnya mengalami kebocoran dan patah as.
Dua nelayan itu yakni Laputu (66) warga Desa Liyamawi, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dan Ladaa (64) warga Desa Wasorou'u, Wakatobi.
Baca juga: Kantor Basarnas Kendari cari nelayan hilang di perairan Buton Selatan
"Tim rescue menuju lokasi dua nelayan itu dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) untuk memberikan bantuan SAR. Jarak tempuh menuju lokasi kecelakaan dengan Pos SAR Wakatobi 40 mil laut," ujar Rudi.
Rudi mengatakan, kedua korban dilaporkan melaut untuk mencari ikan di sekitar Perairan Kaledupa dan Tomia sejak Sabtu (25/3) sekitar pukul 13.00 WITA.
Selanjutnya, kata Rudi, pada Minggu (26/23) sekitar pukul 13.33 WITA korban menghubungi salah seorang keluarganya yang berada di Wanci untuk menghubungi Tim SAR agar diberikan pertolongan terkait kondisi kapal yang mengalami patah as dan kebocoran.
Baca juga: Basarnas cari dua nelayan hilang di perairan Teluk Kendari
"Perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan, karena tim rescue Pos SAR Wakatobi sedang menuju lokasi para korban," kata Rudi.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023