Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) bekerjasama dengan Palang Merah Internasional guna mempersiapkan pelayanan kepada masyarakat yang ingin mencari tahu keberadaan atau nasib keluarganya yang berada di Yogyakarta menyusul terjadinya gempa bumi berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) pada Sabtu sekitar pukul 05.55 WIB. Pelayanan tersebut dapat diakses melalui `tracing and mailing service` atau pelayanan pencarian orang via internet, kata Kepala Sub Divisi Tracing and Mailing Serivice, Dede Suryani di Jakarta, Sabtu. Ia mengatakan, pihaknya juga akan menyediakan fasilitas telepon satelit untuk mempermudah komunikasi para korban gempa yang selamat dengan keluarganya yang berada di luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat ini, lanjut Dede, PMI sedang melakukan pendataan ke beberapa rumah sakit di Yogyakarta untuk melayani masyarakat yang ingin memperoleh kabar tentang keluarga mereka di Yogyakarta. "Kami akan memberikan formulir `Berita Keluarga PMI` bagi mereka yang ingin mencari tahu nasib keluarganya di Yogyakarta. Hal tersebut untuk mempermudah dan mempercepat pertemuan antar-anggota keluarga yang terpisah akibat musibah ini," ujar Dede seraya menambahkan bahwa para korban yang selamat dari musibah itu bisa memberikan kabar baik kepada keluarganya melalui satelit yang telah disiapkan PMI. Lebih lanjut Dede mengatakan, hingga saat ini, pihaknya sementara melakukan pendataan di lokasi kejadian dan belum dapat dipastikan kapan masyarakat bisa memperoleh kabar mengenai kondisi keluarganya yang berada di Yogyakarta. "Kami akan usahakan semoga masyarakat segera mendapatkan kabar dari kerabatnya di Yogyakarta," ujarnya. Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan sebanyak 1.000 unit tenda keluarga dari Surabaya dan 250 unit tenda dari Magelang, obat-obatan serta sejumlah makanan untuk para korban bencana alam di Yogyakarta. Sejumlah tenaga medis yang juga dikirim PMI akan membentuk posko pelayanan kesehatan gratis dan juga mendirikan rumah sakit lapangan serta melakukan pelayanan kesehatan bergerak dengan menggunakan ambulans yang dimiliki atau mobile clinic (puskesmas keliling).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006