London (ANTARA) - Putra dari Muslim Inggris berusia 70 tahun di Birmingham yang dibakar dekat rumahnya saat berjalan pulang dari masjid setempat meminta hukuman paling berat bagi penyerang ayahnya.
Mohammed Rayaz, seorang muslim yang tinggal di kota West Midlands, dibakar oleh Mohammed Abbkr yang berusia 28 tahun, menurut keterangan polisi.
Rayaz diserang ketika berjalan pulang dari masjid ke rumahnya di Shenstone Road di Edgbaston.
Insiden mengejutkan itu, yang merupakan kejadian kedua baru-baru ini, membuat Rayaz terluka parah dan harus dirawat di rumah sakit.
Dalam wawancara pertama media dengan keluarga dekat Rayaz, Anadolu berbicara dengan putranya Adnaan Riaz (30 tahun) mengenai insiden yang terjadi hanya beberapa hari sebelum dimulainya bulan suci Ramadan.
Adnaan, mengatakan ayahnya yang mulai bekerja di usia sangat muda, saat ini adalah seorang pensiunan setelah pensiun dari pabrik daging.
Dalam serangan yang terjadi pada Senin itu, ia mengatakan Rayaz telah menjadi target sejak dari masjid dan diikuti hingga Shenstone Road, dimana ia dibakar.
"Kemudian, dalam keadaan terbakar, (ia) sendirian berupaya melepaskan jaket dan bajunya," kata Adnaan seraya menambahkan bahwa warga setempat kemudian membantunya pulang.
"Seorang pejalan kaki yang merupakan warga setempat mengantar ayah saya ke rumah yang jaraknya dekat dan saat itulah saya membuka pintu dan membawa ayah saya masuk," lanjut dia.
Baca juga: Inggris tolak masuk politisi Denmark pembakar Al-Quran
'Memuakkan, Jahat dan Pengecut'
Adnaan mengatakan luka bakar yang dialami ayahnya "sangat buruk" dengan sejumlah luka serius di muka, kepala dan tangan.
Sejak saat itu, Mohammed Rayaz menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebelum penyerang teridentifikasi, polisi mengatakan kepada keluarga bahwa kasus tersebut "sangat serius"
"Setiap serangan seperti ini kepada siapapun adalah memuakkan, jahat dan pengecut, terutama menargetkan mereka para pensiunan," ujar Adnaan.
Ramadan adalah momen yang indah dan penting bagi kehidupan Muslim, katanya. Dia menyebutkan bahwa ayahnya seorang Muslim religius yang selalu berpuasa dan beribadah tiap hari.
"Keadilan diperlukan" tegasnya. Dia menekankan bahwa penyerang itu, yang telah ditangkap, harus menerima 'hukuman paling berat yang ada' di pengadilan dan sistem peradilan Inggris.
Polisi West Midlands mengatakan Abbkr diduga telah menyemprotkan zat kepada dua pria dan membakar mereka dalam kejadian terpisah di Ealing, London, dan Birmingham pada 27 Februari dan 20 Maret.
Ia didakwa dengan dua tuduhan percobaan pembunuhan untuk aksi kejahatannya di London dan Birmingham, menurut keterangan polisi pada Kamis.
sumber: Anadolu
Baca juga: Mimpi dan ikhtiar membangun Masjid Indonesia di Inggris jadi kenyataan
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023