Pihaknya siap menempatkan personel di sekitar wilayah yang diduga dijadikan KKB sebagai lokasimenembak pesawatJayapura (ANTARA) - Gangguan keamanan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua di sejumlah wilayah, kini tidak hanya menyasar aparat keamanan dan warga sipil yang ada di darat, tetapi juga membidik penerbangan sipil.
Sejak bulan Januari 2023, tercatat empat kasus gangguan keamanan yang menyasar dunia penerbangan di Tanah Papua, khususnya di wilayah Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah.
Empat kasus gangguan keamanan terhadap dunia penerbangan yang terjadi di berbagai wilayah di Tanah Papua diawali pada tanggal 9 Januari 2023. Kala itu terjadi penembakan terhadap pesawat milik PT Ikaros jenis Caravan PK-HVV yang akan melakukan pendaratan di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Pesawat tersebut ditembak saat melakukan go-around. Akibat penembakan itu menyebabkan lubang di bagian bawah badan pesawat. Go- around merupakan manuver membatalkan pendaratan akibat terjadi sesuatu di luar rencana.
Kemudian, pada tanggal 7 Februari, pesawat Susi Air jenis Pilatus PC-6 Porter dengan Nomor Penerbangan PK-BVY dibakar di lapangan Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Sang pilot, Philip Mark Martenz, hingga kini masih disandera.
Insiden berlanjut pada tanggal 7 Maret, yakni pesawat kargo PT Smart Aviation dan pesawat PT Daby Air di Bandara Biloral, Intan Jaya, Papua Tengah, ditembak sedangkan melakukan go around. Pesawat tersebut membatalkan pendaratan.
Penembakan kembali terjadi pada tanggal 11 Maret terhadap pesawat penumpang milik PT Trigana Air-Type B737-500, PK- YSC, saat tinggal landas dari Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, yang menyebabkan lubang di bagian bawah badan pesawat.
Ketua Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capten Rama Noya menyesalkan terjadinya penembakan pesawat-pesawat penerbangan sipil di Papua karena sebagian besar kebutuhan masyarakat disuplai dengan menggunakan pesawat, seperti makanan, obat-obatan, pakaian, bahkan bahan bakar untuk penerangan .
Beri jaminan
Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri menyatakan menjamin keamanan operasional bandara Not Goliat Dekai dengan menambah pasukan untuk mengamankan kawasan itu.
TNI-Polri sudah menambah personel khusus untuk memperkuat pengamanan di Bandara Dekai.
Bahkan Bupati Yahukimo juga telah meminta dibangun pos di bagian selatan atau di ujung landasan sehingga jalur take off-landing aman, jelas Fakhiri.
Pihaknya juga siap menempatkan personel di sekitar wilayah yang diduga dijadikan KKB sebagai lokasi untuk menembak pesawat yang hendak mendarat atau terbang dari Bandara Dekai.
Polda Papua sebelumnya meminta dukungan Mabes Polri untuk mendapat bantuan perkuatan dari Brimob. Untuk tahap awal akan tiba 143 personel, yang akan ditempatkan di Dekai, agar operasional bandara kembali normal mengingat hingga kini pesawat komersial terjadwal belum ada yang beroperasi.
Selain menambah pasukan, aparat keamanan juga aktif melakukan patroli, tidak saja di sekitar kawasan Bandara Dekai, tetapi juga di kawasan permukiman penduduk.
"Patroli yang dilakukan TNI-Polri itu diharapkan dapat memberikan rasa aman masyarakat sehingga aktivitas warga kembali normal," harap Kapolda Papua.
Koordinasi sebelum terbang
Komandan Korem 172/PWT Brigjen TNI JO Sembiring berharap semua maskapai, khususnya yang terbang ke kampung atau distrik rawan dan bila ada informasi terkait keamanan di wilayah itu, dapat segera diinformasikan.
Khusus untuk lapangan terbang, sebagian besar tidak ada aparat keamanan yang berjaga karena hanya pesawat yang berbadan kecil seperti Cessna atau Pilatus yang mendarat.
Karena itu koordinasi perlu dilakukan sehingga bila ada informasi wilayah itu tidak aman maka penerbangan dapat ditunda.
"Aparat keamanan ada di setiap bandara, misalnya,di Timika, Dekai, Oksibil, dan lainnya sehingga dapat dikoordinasikan sebelum terbang ke kampung atau distrik yang belum ada anggota TNI atau Polri sehingga pelayanan penerbangan dapat dilakukan tanpa adanya gangguan keamanan, " kata Sembiring.
Hingga kini dua maskapai yang selama ini melayani penerbangan Jayapura-Dekai-Jayapura, yakni Trigana Air dan Wings Air, masih belum beroperasi karena menunggu situasi benar-benar aman.
Kapten Pilot Rama Nayo mengakui berbagai aksi kekerasan yang dialami dunia penerbangan dan pilotnya masuk dalam buletin yang diterbitkan International Federation of Airline Pilot Association (IFALPA) yang merupakan organisasi profesi pilot internasional berkedudukan di Kanada.
Karena itu pihaknya minta semua pihak menjaga dan melindungi pilot serta penerbangan sipil di Papua.
Gangguan keamanan terhadap pilot dan penerbangan sipil di Papua harus dihentikan demi menjaga arus distribusi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
1. menghimbau semua pihak serta masyarakat di Papua untuk menjaga dan melindungi penerbangan sipil demi kemajuan serta kesejahteraan masyarakat.
2. Sesuai dengan UU Republik Indonesia No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, khususnya keamanan penerbangan, memohon Pemerintah Indonesia untuk menjalankan keamanan penerbangan nasional, khususnya di Papua.
3. Sesuai dengan CASR 135.555 dan UU Penerbangan RI Pasal 55, maka Ikatan Pilot Indonesia mendukung semua keputusan yang diambil para pilot in command jika mengalami ancaman yang membahayakan keselamatan jiwa dan barang yang diangkut
Beragam langah dan kebijakan tersebut semata-mata dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan warga Papua.
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023