Kupang (ANTARA News) - Lokasi penampungan sementara Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Dili, Timor Timur, di Arena Pameran Fatululi, Keluharan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) gelap gulita. Pantauan ANTARA Sabtu malam, tempat penampungan sementara WNI masih itu, hanya terdapat lampu di pos Polisi, pintu masuk lokasi penampungan. Para petugas yang melakukan pendataan terhadap setiap WNI yang masuk ke tempat penampungan itu, terpaksa menggunakan lampu mobil. Kepala Dinas Sosial NTT, Frans Salem yang dihubungi ANTARA mengakatan, telah meminta pihak PLN untuk memasang listrik ke lokasi penampungan sementara, tetapi ditolak dengan alasan kuatir tidak dibayar. "Masa untuk satu minggu bayar Rp500 ribu pemerintah Provinsi NTT tidak bisa bayar," kata Salem dan menambahkan, situasi darurta seperti saat ini mestinya PLN bisa melayani terlebih dahulu, baru diselesaikan pembayaran. "Ini situasi darurat, sehingga pihak PLN harus membantu terlebih dahulu. Kita pasti membayar," kata Salem. Jumlah WNI yang dievakuasi dengan pesawat Hercules pada Sabtu dari Dili menuju Kupang sekitar 300 orang. Dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil saja yang masih bertahan di tempat penampungan. Ada yang langsung melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Belu, ada yang langsung kembali ke rumah dan sebagian lainnya memilih menginap di hotel. "Di tempat penampungan hanya mereka yang belum bisa melanjutkan perjalanan ke Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU) dan Belu," kata Frans Salem.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006