Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat jumlah kematian akibat tuberkulosis di Malaysia mencapai 2.572 kasus di 2022 atau meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 2.288 kematian.

Menteri Kesehatan Malaysia Zaliha Mustafa dalam pernyataan media yang diakses di Kuala Lumpur, Jumat, mengatakan jumlah kasus TBC di negara tersebut pada 2022 mencapai 25.391 dengan peningkatan 3.664 atas 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni 21.727.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan tingkat kejadian TB di Malaysia sebanyak 97 per 100 ribu penduduk. Namun Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mencatat tingkat kejadian yang dilaporkan memang lebih rendah dari angka tersebut.

Sejalan dengan peningkatan kasus di tahun sebelumnya, Mustafa mengatakan upaya meningkatkan angka konfirmasi melalui skrining dini tuberkulosis perlu ditingkatkan.

Ia menyarankan individu dengan risiko tinggi tertular tuberkulosis seperti kontak dengan kasus tuberkulosis, penderita HIV, penyakit ginjal kronis, penyakit paru kronis (tipe obstruktif) dan perokok aktif disarankan untuk menjalani skrining.

Perawatan bagi penyakit TB paru-paru penting untuk kesembuhan dan menghindari komplikasi yang bisa menyebabkan morbiditi dan mortaliti. Karenya KKM menyarankan mereka yang menderita tuberkulosis mematuhi jadwal perawatan yang ditetapkan.

Ia mengatakan kesalahpahaman terkait tuberkulosis dan stigma terhadap pasien dan keluarga perlu dihentikan. Komitmen tinggi dari tenaga kesehatan di samping kerja sama yang erat dari semua lembaga pemerintah, swasta dan non-pemerintah (LSM) sangat penting untuk mencapai keinginan Malaysia untuk mengakhiri TB pada tahun 2035.

Malaysia menerapkan tindakan hukum berdasarkan Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1988 (Undang-Undang 342) kepada pasien yang berhenti berobat dan menolak melanjutkan pengobatan.

Baca juga: Dokter Anak: Batuk lebih dari dua minggu bisa jadi gejala TBC
Baca juga: G20 berpeluang dongkrak investasi global untuk eliminasi TB
Baca juga: Hari TB Sedunia, COVID-19 belenggu kemajuan pengendalian tuberkulosis

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023