Jakarta (ANTARA) - Dalam menjalankan peran sebagai trade facilitator dan mendorong ekspor nasional, Bea Cukai kembali melaksanakan asistensi dan pengawasan ekspor di beberapa wilayah pelayanan.


Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan, Hatta Wardhana, mengungkapkan, “Bea Cukai terus berupaya mendorong ekspor untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang melakukan ekspor, akan berpotensi juga terhadap penambahan lapangan kerja bagi masyarakat.”


Asistensi dan pengawasan ekspor kali ini dilakukan oleh Bea Cukai Tembilahan yang melepas ekspor perdana komoditas pertanian berupa gula kelapa cetak sebanyak 1 ton milik PT. Bekawan Agro Mandiri pada Sabtu,18 Maret 2023. Komoditas dengan total nilai ekspor sebesar USD 1.423 tersebut akan dirikim ke Malaysia melalui Pelabuhan Parit 6, Tembilahan, Indragiri Hilir menggunakan kapal KM. Hikmah Anisa 1 GT 34 yang akan berangkat pada hari yang sama.


Sementara itu, Bea Cukai Cilacap melakukan pengawasan terhadap ekspor perdana yang dilakukan PT Hasil Melimpah Cilacap pada kamis (16/3) di Komplek Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Ikan layur beku sebanyak 28 ton diekspor dengan tujuan Tiongkok.


Diharapkan dengan adanya ekspor perdana PT HMC ini, mampu mendorong budaya ekspor di Cilacap, khususnya terkait produk perikanan yang potensinya sangat besar. Potensi ekspor produk perikanan di Cilacap sangat tinggi. Jumlah komoditas ekspor produk perikanan Cilacap tahun 2022 adalah sebesar 3.870 ton, atau senilai Rp347,75 miliar. Jumlah ini dapat terus meningkat karena di tahun 2023 ini akan ada tiga eksportir baru yang akan melakukan ekspor secara mandiri.


Bea Cukai Ambon juga melakukan pengawasan ekspor terhadap komoditas udang yang dilakukan oleh PT Wahana Lestari Investama. Bea Cukai Ambon yang wilayah pengawasan dan pelayanannya meliputi Pulau Seram tepat di mana area budidaya PT WLI berada secara rutin pula memberikan pelayanan ekspor dan impor untuk PT WLI. Kapal MV. FU YUAN YUYUN 01 yang datang langsung dari China membawa muatan barang impor untuk keperluan WLI dan kembali ke China dengan membawa barang ekspor udang vannamei PT WLI. Proses impor ekspor ini memakan waktu kurang lebih satu minggu.


Setelah melakukan pembongkaran barang impor, kegiatan dilanjutkan dengan proses pemuatan barang ekspor ke MV FU YUAN YUYUN 01. Komoditas yaitu Vannamei shrimp sebanyak 1.032.570 Kgm dengan negara tujuan ekspor China dengan devisa ekspor sebesar CNY 30.428.882,55. Proses pemuatan ekspor dilayani langsung oleh tim Bea Cukai Ambon selama ±3 hari pemuatan.


Hatta mengungkapkan, "Bea Cukai akan terus berusaha membentuk eksportir UMKM lainnya yang sekiranya berpotensi ekpsor sehingga ke depannya akan kembali ada eksportir-eksportir baru yang dapat menjual barangnya ke pasar internasional" pungkas Hatta.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023