Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) Arief Prasetyo Adi merinci saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang disimpan di Gudang Bulog mencapai 220 ribu ton, serta tambahan dari Perkumpulan Penggilingan Padi (Perpadi).
"Optimis, Bulog (memiliki) sekitar 220 ribu ton sambil kita bantu serap. Kemarin Perpadi mau kasih 60 ribu ton, kan lumayan ya, jadi hampir sekitar 300 ribu ton," kata Arief saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Arief mengatakan bahwa pemerintah masih memprioritaskan penyerapan dalam negeri untuk menambah stok beras Nasional.
Ia menegaskan bahwa sejauh ini belum ada opsi untuk impor beras baru.
"Kita enggak ada komunikasi, pokoknya kita jaga aja, sekarang lagi panen, kita fokus serapan dalam negeri," katanya.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan bahwa pihaknya baru bisa menyerap sebanyak 35 ribu ton gabah pada musim awal panen raya lantaran terjadi perebutan gabah dengan penggilingan padi.
Ia menjelaskan produksi Februari dan Maret ini ditujukan mengisi kekosongan dari penggilingan rumah tangga dan lain-lain.
Sementara itu, dalam rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin (20/3), sejumlah penggilingan padi skala kecil, sedang, dan besar telah sepakat untuk memasok gabah/beras ke BULOG dengan spesifikasi yang berlaku.
"Dalam waktu dekat kita akan isi 60.000 ton dari 25 penggiling padi untuk membantu stok BULOG sampai dengan sebelum Lebaran," kata Arief.
Baca juga: Pemerintah resmi naikkan HPP gabah kering panen menjadi Rp5.000 per kg
Baca juga: Pemerintah umumkan HET beras medium terbaru Rp10.900 per kg di Jawa
Baca juga: Presiden instruksikan cari negara alternatif sumber impor daging sapi
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023