Bengaluru (ANTARA) - Saham China dan Hong Kong berakhir jatuh pada Jumat, karena meningkatnya ketegangan geopolitik China-AS merusak sentimen investor setelah anggota parlemen AS pada Kamis (23/3/2023) menuduh TikTok menyajikan konten berbahaya sehingga mereka mendorong untuk melarang aplikasi tersebut.
Indeks CSI 300 saham-saham unggulan atau blue-chips China ditutup melemah 0,3 persen, sedangkan Indeks Komposit Shanghai terpangkas 0,6 persen. Di Hong Kong, indeks acuan Hang Seng berakhir melemah 0,7 persen dan Indeks China Enterprises turun 0,6 persen.
Untuk minggu ini, Indeks CSI 300 naik 1,7 persen dan Indeks Hang Seng naik 2,0 persen.
Anggota parlemen AS pada Kamis (23/3/2023) menyerang kepala eksekutif TikTok, mengatakan video pendek aplikasi itu merusak kesehatan mental anak-anak, mendorong lebih jauh untuk melarang aplikasi tersebut secara nasional.
Kasus TikTok, yang induknya adalah ByteDance yang berbasis di China, meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing. Sidang kongres Kamis (23/3/2023) terjadi setelah pemerintahan Biden menuntut pemiliknya di China melepaskan saham mereka atau menghadapi potensi larangan, kata TikTok pekan lalu.
Investor asing mencatatkan penjualan bersih melalui Stock Connect pada Jumat, setelah pembelian bersih selama sembilan sesi berturut-turut.
Kekhawatiran yang berkepanjangan dari krisis perbankan global tetap ada, karena bank sentral Hong Kong mengatakan pada Jumat bahwa kota tersebut perlu memperhatikan dengan hati-hati untuk "tumpahan" lebih lanjut dari bank-bank regional AS, meskipun sangat sedikit paparan terhadap situasi lembaga keuangan di Eropa dan AS.
Di China, saham jasa-jasa telekomunikasi kehilangan tenaga dan turun 0,9 persen, dengan China United Network Communications Ltd, China Mobile Ltd, dan China Telecom Corp Ltd, masing-masing turun 4,7 persen, 2,4 persen, dan 3,8 persen.
Di Hong Kong, saham teknologi dan saham kebutuhan pokok konsumen naik tipis, sedangkan sebagian besar sektor lainnya turun. Saham teknologi melonjak 6,2 persen minggu ini, kinerja terbaik mereka sejak awal Januari.
Baca juga: Saham China dan Hong Kong naik setelah Fed isyaratkan jeda suku bunga
Baca juga: Rubel menguat di tengah pembicaraan China-Rusia, pasokan valas naik
Baca juga: Saham Hong Kong ditutup di terendah 3-bulan, khawatir penularan bank
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023