Athena (ANTARA) - Jumlah pemohon suaka baru di Uni Eropa naik 64 persen dibanding tahun lalu, demikian menurut badan statistik (Eurostat) blok tersebut pada Kamis waktu setempat.
Eurostat mengungkapkan bahwa pada 2022 sebanyak 881.200 pemohon suaka baru (bukan warga negara Uni Eropa) mengajukan perlindungan internasional di negara-negara Uni Eropa.
Jumlah itu tidak termasuk 3,4 juta lebih warga Ukraina yang mendapat perlindungan sementara di sejumlah negara Uni Eropa akibat perang Rusia terhadap Ukraina.
Menurut Eurostat, Suriah masih menjadi negara utama pencari suaka di Uni Eropa sejak 2013.
Tahun lalu lebih dari 131.000 warga Suriah mengajukan suaka, menyumbang 15 persen dari total permohonan suaka perdana di blok tersebut.
Sementara itu, warga Afghanistan berada di posisi kedua dengan 113.000 lebih permohonan.
Sekitar 25 persen dari total permohonan suaka atau 217.735 orang terdaftar di Jerman dan disusul Prancis serta Spanyol.
Pada 2022, di Uni Eropa secara keseluruhan, terdapat 1.973 permohonan suaka perdana per satu juta orang, menurut Eurostat.
Turki menampung sekitar 4 juta pengungsi, lebih banyak dibanding negara manapun di dunia, dan otoritas mengambil sejumlah ketentuan keamanan baru di perbatasan mereka guna mencegah masuknya imigran ilegal.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Bulgaria, Yunani perketat perbatasan cegah imigran masuk
Baca juga: Partai anti-imigran diperkirakan bakal dominasi pemilu Swedia
Baca juga: Lebih dari 1.400 migran tewas di Laut Tengah tahun ini
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023