Yogyakarta (ANTARA News) - Ratusan korban tewas dalam bencana gempa bumi di Yogyakarta, Sabtu pagi, diperkirakan belum terevakuasi karena terbatasnya tenaga maupun peralatan yang ada.
Pemantauan ANTARA dari lokasi bencana di Kabupaten Bantul khususnya di wilayah selatan terdapat sejumlah rumah atau bangunan roboh yang diperkirakan di dalamnya masih terdapat korban yang tertimbun.
Sedangkan jumlah korban tewas di seluruh Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga saat ini tercatat mencapai 1.550 orang serta ribuan korban luka berat dan ringan.
Guna membantu kelancaran penganan korban bencana tersebut TNI AD juga telah mendirikan sejumlah tenda darurat di sekitar rumah Dinas Bupati Bantul untuk dijadikan pos koordinasi sementara.
Sampai saat ini tenda-tenda tersebut telah dipadati masyarakat sekitar yang rumahnya hancur dalam musibah bencana itu.
Suasan panik dan ketakutan juga masih mewarnai masyarakat Yogyakarta, terutama ketika di jalan melintas terus menerus kendaraan atau truk dari TNI maupun Polri serta ambulans yang mengangkut sejumlah kornan ke rumah sakit dengan meraungkan sirenenya.
Hingga Sabtu sore ,aktifitas di sejumlah pusat pertokoan di Kota Yogyakarta belum normal karena hampir semua toko tutup, bahkan jalan Malioboro dan Jalan Urip Sumoharjo yang biasanya dipadati pedagang kakilima juga nampak sepi.
Kesibukan luar biasa terjadi hampir di seluruh rumah sakit yang ada seperti RS Sardjito, RS Bethesda, RS Panti Rapih, RS PKU Muhammadiyah, RSUD Wirosaban dan rumah sakit yang ada di DIY.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006