Jakarta (ANTARA News) - TNI mengerahkan satu pesawat CN 235 untuk melakukan pemotretan udara pasca gempa bumi berkekuatan 5,9 skala Richter yang mengguncang Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sabtu pagi. "Pemotretan ini dilakukan untuk memetakan secara lebih rinci luasan wilayah yang rusak atau hancur akibat guncangan gempa," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Sunarto Sjoekrono Putra kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu. Menurutnya, TNI juga mengirimkan satu pesawat Hercules C-130 untuk mengirimkan tim kesehatan lapangan TNI dan juga tiga helikopter angkut untuk evakuasi korban. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memastikan gempa tektonik yang terjadi pada Sabtu, pukul 05.55 WIB tercatat mencapai 5,9 skala Richter. Gempa yang terjadi di titik 8,26 LS dan 110,31 BT tersebut merupakan gempa teknonik dengan kedalaman 33Km di bawah permukaan laut dan terletak 37-40 Km dari Kota Yogyakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Sabtu siang akan mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meninjau daerah tersebut. Yudhoyono juga memerintahkan Menkes Siti Fadillah Supari untuk membawa rumah sakit lapangan karena rumah-rumah sakit di Yogyakarta sudah tidak mampu menampung ribuan korban yang terluka berat dan ringan. Presiden memerintahkan Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto untuk mengerahkan pasukan TNI terutama untuk merawat korban yang luka-luka serta menguburkan para korban yang meninggal.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006