Peluang terbaik bagi Perez
Perez merupakan "anak baru" di Red Bull setelah bergabung dengan tim tersebut pada akhir 2020 sebagai pendukung Verstappen.
Ia menunjukkan kelasnya sebagai "team player" pada balapan penentuan gelar 2021 di Abu Dhabi ketika berduel menahan laju Hamilton sebelum paruh lomba, sehingga memberi waktu Verstappen untuk mengejar keduanya di depan.
Bahkan Verstappen memuji-muji upaya tandemnya itu.
"Saya rasa tanpa Checo saya tidak akan duduk di sini," kata Verstappen setelah menang di Abu Dhabi dan menjadi juara dunia untuk pertama kalinya.
Namun, peran Perez itu tidak berbalas saat ia membutuhkan bantuan Verstappen untuk memperebutkan peringkat dua kejuaraan.
Verstappen mengabaikan instruksi tim untuk menyerahkan kembali posisi keenam di balapan kepada rekannya itu setelah tak mampu menyalip mobil Alpine Fernando Alonso di Brazil pada tahun lalu.
Posisi itu dapat membantu pertarungan Perez untuk peringkat dua klasemen melawan pebalap Ferrari Charles Leclerc di saat Verstappen telah mengunci gelar juara dunia untuk kedua kalinya, yang secara matematis ia bahkan tak perlu mengejar poin lagi hingga sisa musim.
Baca juga: Verstappen buka suara soal insiden dengan Perez di Interlagos
"Itu menunjukkan siapa dia sebenarnya," kata Perez yang kecewa seperti dikutip laman resmi F1.
Red Bull telah berupaya meredakan ketegangan antara kedua pebalapnya menyusul drama "team order" pada akhir tahun lalu itu.
Kepala tim Christian Horner sebelum balapan di Jeddah telah menegaskan Verstappen dan Perez boleh saling bertarung memenangi balapan dengan syarat mereka harus menghormati satu sama lain sembari memprioritaskan kepentingan tim untuk menyapu poin sebanyak mungkin.
"Kami memiliki mobil dan dua pebalap yang hebat. Kami telah bicara soal itu dalam pengarahan tadi bahwa 'kalian bebas bertarung di balapan, tapi kalian harus saling menghargai," kata Horner.
Tak ada salahnya bagi Perez, yang menjalani tahun terakhir dalam kontraknya bersama Red Bull, tanpa ada tanda-tanda akan diperpanjang, untuk berupaya mencuri kemenangan bahkan gelar juara dunia dari Verstappen.
Baca juga: Ricciardo disiapkan bangku pebalap ketiga Red Bull pada 2023
Sikap individual Verstappen belakangan ini jelas telah mencederai kepercayaan rekan satu timnya itu.
Apa untungnya bagi Perez membantu Verstappen seperti yang diinginkan Red Bull? Toh ia kini mengemudikan mobil paling kompetitif di grid dan di sepanjang kariernya dan memiliki peluang terbaik untuk menjadi juara dunia pertama asal Meksiko.
Ketika tim-tim besar seperti Ferrari dan Mercedes kewalahan menemukan kecepatan, Red Bull sekali lagi diprediksi bakal dominan pada tahun ini.
Tak dapat dipungkiri bahwa tim yang terlalu dominan akan menyajikan tontonan yang membosankan dan tidak menarik, namun drama antara Perez dan Verstappen boleh jadi muncul sebagai "hiburan" yang layak diikuti yang bakal mewarnai musim yang masih panjang dengan sisa 21 balapan lagi.
Baca juga: Red Bull terlalu kuat, P3 di Bahrain target realistis bagi Mercedes
Baca juga: Ferrari masih percaya diri bisa taklukkan Red Bull di F1 2023
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023