Bandung (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyebutkan bahwa longsor yang terjadi tersebut, disebabkan oleh meluapnya air dari anak Sungai Citarum akibat hujan cukup deras.
"Dampaknya, dua unit rumah di Kecamatan Kertasari rusak sedang, satu unit rumah di Kecamatan Kutawaringin rusak ringan, satu unit rumah di Kecamatan Baleendah rusak ringan, satu unit bangunan rusak ringan dan dua jalan terdampak di Kecamatan Soreang," kata Pranata Humas BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat dalam keterangan tertulis di Bandung, Kamis.
Sebanyak 20 jiwa terdampak atas kejadian longsor tersebut, dengan rincian dua kepala keluarga (KK) dengan 10 jiwa di Desa Resmitinggal Kecamatan Kertasari, satu KK dengan lima jiwa di Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin, dan satu KK di Desa Jelekong Kecamatan Baleendah.
Saat ini BPBD Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung. Sementara BPBD Kabupaten Bandung tengah melakukan pemantauan atas longsor tersebut.
"Untuk situasi sendiri mulai kondusif dengan material longsoran terus dilakukan pembersihan," tuturnya.
BPBD juga mengimbau masyarakat waspada atas berbagai kemungkinan yang terjadi mengingat cuaca di Bandung dan sekitarnya yang masih berpotensi turun hujan dengan cukup deras.
"Kami minta masyarakat tetap waspada karena Sungai Citarum terpantau ada di level awas. Dan kondisi cuaca juga mendung," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska.
Baca juga: BPBD Jawa Barat: Banjir terjang tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung
Baca juga: 6.436 jiwa terdampak banjir di enam kecamatan Kabupaten Bekasi
Baca juga: BRIN ungkap dampak aktivitas antropogenik di DAS Citarum
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023